Tags

,

Jabal Rahmah

Jabal Rahmah di Padang Arafah, simbol kasih sayang dan penyerahan diri kepada Allah SWT

Hari Raya dimanapun dan dalam agama apapun merupakan hari yang membahagiakan. Banyak mometum yang dikenang dan sangat berharga. Apalagi seperti Idul Adha maka yang terbayang adalah sebuah perjuangan manusia suci berabad-abad lalu bahkan mungkin lebih dari seribu tahun lalu.Haji adalah monumen tertinggi dalam perjalanan seorang Muslim karena melengkapi rukun Islam yang lima mulai dari Syahadat, Shalat, Zakat sampai Puasa kemudian Haji. Berbeda dengan Shalat lima waktu sehari, Haji minimal satu kali dalam perjalanna kehidupan kita.Pesan yang termuat dalam ibadah haji sangat mendalam, sangat bernilai dan memiliki dampak sampai akhir kahyata. Kecuali mungkin yang haji tanpa hati maka kembali setelah haji tidak ada nilai mabrur tetapi bisa jadi kembali ke perilaku sebelumnya.Dalam ritual puncaknya,  Wuquf di Arafah merupakan pengalaman ruhani yang menggetarkan. Mereka yang mengalami saat wuquf dari waktu dzuhur sampai maghrib akan merasakan bagaimana perjalanan ruhani sampai kepada puncaknya, bagamana doa-doa dipanjatkan untuk keselamatan diri, keluarga dan umat sampai berjumpa dengan Sang Pencipta.Wuquf yang berarti diam sejenak atau berdiam. Berdiam merenungkan diri, berdiam dalam doa.Wuquf  adalah wujud komunikasi dengan Ilahi yang suci. Komunikasi yang sangat pribadi langsung bisa dirasakan.Allah sangat dekat, lebih dekat dari urat leher kita. Allah juga meliputi segala sesuatu. Allah Maha Besar dan Maha Kuasa. Dialah Maha Pencipta.Takala berwuquf  maka kekuatan ruhani ini – bukan jasad yang hanya mengenakan pakaian ihram – yang mendominasi. Kekuatan ruh inilah yang Allah angkat dalam doa-doa yang bersambung terus dalam khusyunya wuquf.Mungkin tidak ada pengalaman bathin yang sangat mendalam selain wuquf ini. Di sebuah padang luas di Arafah – mengingatkan padang Mahsyar – dua atau tiga juta umat Islam bermunajat dalam diam, dalam doa dalam kekhusyuan ibadah.Duduk bersambung dengan Allah merupakan anugerah yang sangat luas akan dirasakan dalam hati. Getaran hati inilah yang akan merasakan bagaimana Allah “merespons” doa kita.Bagi yang pernah duduk dan berdiam di Padang Arafah, maka pengalaman ruhani inilah yang akan terbawa yang akan mengubah sikap dan posisi diri kita kepada Allah. Posisi yang menghambakan sepenuhnya kepada Allah, posisi yang menyerahkan diri totalitas kepada Allah, posisi yang menjadikan Allah tempat bergantung yang sempurna, menjadikan diri tawakal sepenuhnya kepada Allah.Salah satu dari hasil wuquf yang merupakan inti haji ini, hati seperti dilapangkan, dibukakan bashirah, diperkenalkan semua ciptaan-Nya dan bahkan hidup dalam ketenangan, kebahagiaan tanpa rasa khawatir apapun mengenai masa depan, tanpa khawatir soal keluarga, tanpa cemas soal kerja atau proyek. Semua sudah pasrah totalitas kepada Allah, dan Allah yang senantiasa membimbing dia.Maka jika seorang Muslim memiliki kesempatan berhaji, segeralah berniat. Inilah pengalaman yang akan mengubah diri kita dalam melihat, memandang dan berfikir. Inilah perjalanan yang secara fisik berat namun secara ruhani penuh dengan kebahagiaan.Selama kepada haji mabrur, Selamat Idul Afha 1431 H.