
Aun San Suu Kyi di depan pendukungnya di Rangoon, Minggu 14/11/2010
Aung San Suu Kyi bebas ! Kabar ini seperti mengulang tahun 1996 ketika dapat wawancara dengan tokoh besar Birma ini di kediamannya di Rangoon sesaat setelah dibebaskan. Aung San Suu Kyi simbol demokrasi dan kebebasan Birma yang terkekang. Tanggal 13 November 2010 Suu Kyi dibebaskan lagi.

Wawancara saya sebagai wartawan Kompas dengan Aung San Suu Kyi Mei 2006 sesaat setelah dibebaskan dari tahanan rumah
Sudah lebih dari 14 tahun pertemuan langsung saya dengan Aung San Suu Kyi, tokoh pergerakan pemenang Nobel Perdamaian. Dia seorang ibu yang sayang sama anak-anaknya yang terpisah karena harus tinggal di Inggris. Suaminya meninggal setelah lama tidak bertemu dia.Di rumahnya di Rangoon di pinggir danau, Suu Kyi menghabiskan waktu perjuangannya. Dia adalah pribadi yang tegar, kuat dan berwawasan. Andai Birma sejak dulu memberikan kesempatan untuk ruju dengan dia mungkin wajah Birma tidak seperti sekarang, negara miskin dan terbelakang di sesama negara Asia Tenggara.Ucapannya sangat jelas dan tegas bahwa dia menginginkan Birma menjadi negara yang demokratis dan maju. Namun militer masih kuat dan ingin terus berkuasa. Pemilu November 2010 menunjukkan militer melalui jalan parpol ingin tetap mengisolasi Birma. Sebenarnya aneh sekali karena bahkan negara komunis yang bermusuhan dengan Barat pun bisa hidup berdampingan. Nasionalisme yang serba terkekang di Birma ini menjadi ideologi para penguasa yang notabene adalah militer.
Like this:
Like Loading...
Related