Tags

, ,

Penyerangan ke Jalur Gaza merupakan sebuah peristiwa penting dalam Hubungan Internasional di Timur Tengah. Konflik ini tampaknya masih akan panjang karena Israel memanfaatkan transisi politik di Amerika Serikat untuk mencapai target militernya.Jalur Gaza, kawasan tandus dan padatpenduduk, sekarang dikuasai Hamas. Setelah konflik di Fatah, Palestina terbagi dua dimana Jalur Gaza dipegang Hamas dan Fatah menguasai Tepi Barat. Kekuatan secara de facto ini menyadarkan bahwa demokrasi di Palestina masih rawan. Kemenangan Hamas dalam pemilihan umum bukan jaminan akan adanya demokrasi di Palestina. Fatah yang berkuasa berpuluh tahun tidak rela menyerahkan kekuasaan begitu saja meskipun pemerintahan persatuan nasional telah diupayakan.Kelemahan inilah yang kemudian dimanfaatkan Israel untuk melakukan aksi militer yang melawan opini dunia.  Kekejaman Israel dengan mengebom kawasan sipil dapat dilihat di video rekaman dimana anak-anak dan wanita menjadi korban.Serangan ini masih belum jelas tujuannya. Selain membabi buta, Israel juga menyerbu wilayah yang secara de facto merupakan kawasan berdaulat Palestina.  Tindakan untuk menduduki negara lain ini mengingatkan kepada penguasaan Dataran Tinggi Golan milik Suriah yang masih tidak mau dilepaskan. Suriah tidak berdaya secara politik dan militer sehingga tidak berani merebut kembali daerahnya.Demikian juga wilayah Yerusalem Timur dimana Al Aqsa berada yang merupakan milik Yordania juga diambil Israel serta dijadikan ibu kota. Kenyataan ini meneguhkan anggapan bahwa kekuatan militer di Timur Tengah penting untuk eksistensi politik.