• Home
  • About
  • International Relations
    • Journal Articles
    • Books
  • Journalism
    • Karya Jurnalistik
  • Commentary
  • Lecture
    • Politik Luar Negeri Indonesia
    • Pengantar Hubungan Internasional
    • Bahasa Inggris Diplomasi
  • Academic Profile

Jurnal Asep Setiawan

Jurnal Asep Setiawan

Tag Archives: puisi

MemandangMu di Langit

24 Friday Sep 2010

Posted by Setiawan in Archive, Blog, Inspiration, Motivation

≈ Leave a comment

Tags

Langit, poem, puisi

MemandangMu di langitSungguh indah memandang Mu di langit yang mendung tapi berbintangPada malam yang haru tak kuasa menahan air mata kebahagiaan menemukanMu dalam alam fanaLangit malam itu sunyi tetapi hati gemuruh syahduMenyambut ciptaanMu yang indahMenyaksikan keberadaanMu yang tak terbantahkanHati menjadi lapang teduh tapi mantap dengan iman kepadaMu ya Ilahi RabbiLangit menjadi saksi saat mata bathin menemukan Mu di malam ituDesiran hati membenarkan akan alam semesta yang menjadi buktiMuBathin yang mampu menembus alam zahir membawa ruh ke alam semesta tanpa batasSungguh saat pertemuan di alam terbuka ini merindukanMu untuk berulangKadang hati ini saat memandang langit dimalam hari langit dengan awan cerah hati merasa tenteram karena benar Engkau Maha Hidup

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...

Waktu

13 Monday Sep 2010

Posted by Setiawan in Archive, Blog, Inspiration, Motivation

≈ Leave a comment

Tags

poem, puisi

Waktu berlalu dengan cepat kadang tanpa dzikrWaktu melintas dunia menuju alam akhir yang pastiMatahari pagi yang hangat akan berubah menjadi sinar panas siang hariMatahari akan redup diganti kegelapanGelap malam disinari rembulan yang indahNamun sang surya terus menyala meneruskan tasbih berjuta tahun menghangatkan bumiTak ada malam bagi matahariTak ada siang bagi bulanKeduanya bergerak sesuai sunah selama berjuta tahunKeduanya tidak menolakSunnatullahWaktu jua yang akan menghentikan kehidupan iniUntuk kembali kepadaNya dengan ikhlas

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...

Rindu Shalat

06 Thursday May 2010

Posted by Setiawan in Archive, Shalat

≈ Leave a comment

Tags

puisi, Shalat

Pengantar: Shalat merupakan ritual rutin umat Islam. Lima kali sehari sepanjang hidup sejak akil baligh. Penemuan akan suasana batin selamat shalat melahirkan rangkaian kata-kata dalam puisi berikut.Pernahkah hati ini rindu dengan shalat lima waktuTatkala shalat dhuha selesaiRindu menghujani hatiMenantikan dzuhur datangHaruskah duduk di sudut Rumah Allah padahal panggilan tugas menantiRindu akan shalatRindu berdialog dengan Yang Maha QuddusRindu membacakan ayat ayat Ad Dzikr yang sarat dengan maknaRindu menyerap kesucian ruh yang ditiupkan kepada setiap insan dalam menghadapNyaAdakah kerinduan ini bisa terobatiTatkala duduk di bumi Allah menantikan panggilan adzanRindu hati ini berdiri dihadapan MuBerseru dengan TakbirTakbir yang menggetarkan hatiAdakah obat pelepas rindu berjumpaMu dalam shalatGerak dan dzikr yang menghantarkan jiwa kepada Sang PenciptaMenepis jasmani menyelami ruh untuk membersihkan diri dari noda dosaLima kali penantian ini merindukan pertemuan dengan shalatShalat Shalat ShalatTidak ada yang tergetar kecuali orang yang khusyu dalam keyakinan akan menemuiMuShalat menjadi terminal pelepas rinduStasiun peristirahatan jasmaniPerhentian pengisian ruhaniMengapa manusia begitu lalai terhadap dzikr yang dianugrahkanNya untuk ummat akhir zamanShalat menjadi sebuah pertemuan yang kokohSebuah rangkaian doaSatu kesatuan rangkaian dzikr yang mencerahkanTempat jiwa diasah untuk melihat CiptaanNya dalam alam mikrokosmosDan alam makrokosmosItulah mengapa rindu akan shalat khusyu menjadi penyemangat hidup

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...
← Older posts
Newer posts →

Recent Posts

  • Perang Dagang Amerika-China 2025: Analisis Implikasi terhadap Ekonomi Asia Tenggara
  • Merindu Malam Seribu Bulan
  • Khutbah Jumat: Kejujuran sebagai Fondasi Kehidupan
  • Pentingnya Amanah dalam Kegiatan di Dunia
  • Khutbah Jumat: Pentingnya Amanah dalam Memangku Jabatan

Archives

Categories

My Tweets

Pages

  • About
  • Academic Profile
  • Bahasa Inggris Diplomasi
  • Karya Jurnalistik
  • My Books
  • Pengantar Hubungan Internasional
  • Politik Luar Negeri Indonesia

Create a website or blog at WordPress.com

  • Subscribe Subscribed
    • Jurnal Asep Setiawan
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • Jurnal Asep Setiawan
    • Subscribe Subscribed
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
%d