Pengantar: Shalat merupakan ritual rutin umat Islam. Lima kali sehari sepanjang hidup sejak akil baligh. Penemuan akan suasana batin selamat shalat melahirkan rangkaian kata-kata dalam puisi berikut.Pernahkah hati ini rindu dengan shalat lima waktuTatkala shalat dhuha selesaiRindu menghujani hatiMenantikan dzuhur datangHaruskah duduk di sudut Rumah Allah padahal panggilan tugas menantiRindu akan shalatRindu berdialog dengan Yang Maha QuddusRindu membacakan ayat ayat Ad Dzikr yang sarat dengan maknaRindu menyerap kesucian ruh yang ditiupkan kepada setiap insan dalam menghadapNyaAdakah kerinduan ini bisa terobatiTatkala duduk di bumi Allah menantikan panggilan adzanRindu hati ini berdiri dihadapan MuBerseru dengan TakbirTakbir yang menggetarkan hatiAdakah obat pelepas rindu berjumpaMu dalam shalatGerak dan dzikr yang menghantarkan jiwa kepada Sang PenciptaMenepis jasmani menyelami ruh untuk membersihkan diri dari noda dosaLima kali penantian ini merindukan pertemuan dengan shalatShalat Shalat ShalatTidak ada yang tergetar kecuali orang yang khusyu dalam keyakinan akan menemuiMuShalat menjadi terminal pelepas rinduStasiun peristirahatan jasmaniPerhentian pengisian ruhaniMengapa manusia begitu lalai terhadap dzikr yang dianugrahkanNya untuk ummat akhir zamanShalat menjadi sebuah pertemuan yang kokohSebuah rangkaian doaSatu kesatuan rangkaian dzikr yang mencerahkanTempat jiwa diasah untuk melihat CiptaanNya dalam alam mikrokosmosDan alam makrokosmosItulah mengapa rindu akan shalat khusyu menjadi penyemangat hidup
Rindu Shalat
06 Thursday May 2010
in