• Home
  • About
  • International Relations
    • Journal Articles
    • Books
  • Journalism
    • Karya Jurnalistik
  • Commentary
  • Lecture
    • Politik Luar Negeri Indonesia
    • Pengantar Hubungan Internasional
    • Bahasa Inggris Diplomasi

Jurnal Asep Setiawan

Jurnal Asep Setiawan

Tag Archives: KRL

Welcome to Sudirman Station

17 Wednesday Feb 2010

Posted by Setiawan in Archive, Blog

≈ Leave a comment

Tags

Bogor, indonesia, Jabodetabek, jakarta, KRL, Stasiun Sudirman, Tangerang

Jakarta panorama on an afternoon after the rai...
Image via Wikipedia

Beberapa hari ini Stasiun KRL Sudirman sudah berbenah diri. Tengok saja interior bagian depannya. Tampilan depan yang mencerminkan modern dan bergaya. Stasiun ini seperti siap menyambut kaum profesional yang setiap hari keluar masuk stasiun di pusat Jakarta ini.Berdasarkan perkiraan kasar pengguna jasa komuter Jakarta termasuk bus dan metromini mencapai 500.000 setiap hari. Gerakan manusia keluar masuk Jakarta ini terjadi setiap pagi dan sore. Jumlah ini diperkirakan akan terus membengkak seiring dengan pertumbuhan kota-kota satelit di Jabodetabek.Kehadiran kereta listrik merupakan sebuah keharusan untuk mengeluarkan penduduk sekitar Jakarta dari kemacetan dan waktu tidak produktif. Energi BBM yang terpakai juga akan berkurang jika sebagian besar sudah berkiblat kepada KRL. Sayangnya dorongan menggunakan transportasi publik di mata warga sekitar Jakarta masih kecil. Bandingkan kota-kota besar di negara maju sudah semuanya mengandalkan kereta bawah tanah dan juga di atas tanah (over ground).Jadi sebuah keharusan jika Stasiun Sudirman tidak hanya dipermak eksterior dan interiornya sehingga layak bagi penggunanya. Interior dan desain menggunakan tangga perjalanan sebuah terobosan luar biasa meskpun tentu sangat mahal perawatannya. Namun ini merupakan sebuah keputusan yang tepat karena setelah ini masih ditunggu gebrakan lainnya.Menjadikan Stasiun Sudirman sebagai pusat jaringan lalu lintas kereta metro merupakan sebuah impian ideal bagi siapapun. Dengan jalur menuju selatan, barat, utara dan timur yang relatif berkembang seharusnya ada satu strategi yang sudah bisa dipantau publik untuk menjadi stasiun ini tidak hanya berskala kecil dan mini. Bagaimanapun Stasiun Duku Atas, begitu panggilan akrabnya harus dikembangkan menjadi sebuah stasiun seperti Euston, Victoria atau Liverpool di London. Dia tidak hanya menghubungkan antar kota London tetapi juga menjadi titik pemberangkatan ke luar kota.Bayangkan jika Stasiun Sudirman ini menjadi sebuah pusat jaringan yang menghubungkan titik terdalam kota dengan titik terluar kota. Sudirman berbeda dengan Gambir. Sudirman banyak kelebihan dibandingkan Gambir. Lokasinya Sudirman di jantung pusat bisnis Jakarta sedangkan Gambir dekat pusat pemerintahan. Jika di masa depan bisa dikembangkan jaringan kereta listrik (ini istilah di Jakarta, sedangkan di London biasa digunakan underground atau tube yang semuanya menggunakan tenaga listrik) berpusat di Sudirman, akan ada banyak solusi lalu lintas tercapai.Kenyamanan yang masih bisa ditingkatkan sekarang untuk penumpang dari Serpong, Depok, Bogor, Bekasi dan Tangerang menjadi dasar bagi pengembangan moda angkutan massal yang efektif, nyaris bebas polusi dan modern. Jika pilihan terhadap pengembangan moda KRL ini diabaikan niscara dalam beberapa tahun ke depan, Jakarta akan menjadi lautan mobil dan motor.Energi listrik yang menggerakan KRL merupakan pilihan masa depan. Tinggal keputusan otoritas perhubungan saja, mau maju atau mau jalan di tempat.  Penulis tidak lama lagi akan pulang ke London, jadi merupakan sebuah angan-angan menyaksikan moda transportasi di Jakarta berbasiskan jalur kereta bukan mobil atau motor.

Reblog this post [with Zemanta]

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • Click to print (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Kereta Listrik yang vital di Jakarta dan sekitarnya

28 Thursday Aug 2008

Posted by Setiawan in Archive

≈ Leave a comment

Tags

jakarta, kereta listrik, KRL, Sudimara, Sudirman

Saya kira sudah menjadi patokan di negara-negara maju bahwa moda transportasi umum hanya bisa ditempuh dengan kereta api. Dengan gerbong yang bisa mengangkut sampai ratusan orang dan rendah polusi, maka tidak ada alasan lagi untuk tidak memprioritaskan kereta listrik.Di London Tube telah menjad andalan memindahkan sekitar tiga juta per hari bahkan membantu komuter sampai zona 6 yang bisa ditempuh sampai satu jam dari satu titik terjauh di Central London.Kalau Jakarta mau mencegah kemacetan yang semakin hebat, maka kereta listrik pilihan masa depan. Taruhlan kalau masih ada umur 50 tahun ke depan harus sudah ada apa yang namanya kereta listrik.Potensi ini cukup besar. Pengalaman dari stasiun Sudimara ke Sudirman di tengah Jakarta merupakan sebuah pengalaman mengesankan. Kereta Listrik ini dari segi fisik sudah menyamai apa yang ada di London. Jadwalnya sudah ada dan kecepatan sampai dengan waktu tempuh bisa diandalkan. Dengan KRL ini jarak tempuh hanya setengah jam dari pinggiran Jakarta ke tengah kota. Bayangkan kalau naik taksi atau mobil pribadi, mungkin pada jam sekitar pkl 07.00 jarak tempuh ke titik yang sama di Stasiun Sudirman memerlukan waktu hampir dua jam dan kalau naik taksi bisa sampai Rp 100.000 -an karena tertahan macet dan keluar masuk tol.Anehnya potensi ini tidak pernah digali oleh pemerintah. Sungguh sebuah ironi. Jika efisiensi dijadikan patokan maka KRL adalah pilihan masa sekarang dan masa depan.Kalau tadi kereta secara fisik nyaman lain lagi dengan stasiunnya. Taruhlah Sudimara di daerah Bintaro sebagai sample. Wah semrawut, kotor dan tidak menunjukkan stasiun modern. Mulai pedagang, pengunjung dan berbagai orang numpuk di stasiun, apalagi giliran kereta kelas ekonomi datang semakin sibuk saja.Saya kira dengan polesan sedikit dan ketertiban yang lebih baik lagi, setidaknya bisa menyamai stasiun kereta api di Malaysia yang asri dan bersih meski sama-sama panas kalau siang hari.

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window)
  • Click to print (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Recent Posts

  • An Analysis of Current Indo-Pacific Dynamics
  • Challenges Faced by Journalism
  • Role of Indonesia in Shaping Indo-Pacific
  • In Seeking Global Supremacy in Technology: A Case of Rivalry The US-China
  • Ninik Rahayu dan Asep Setiawan Lengkapi Kepengurusan Dewan Pers 2022-2025

Archives

Categories

My Tweets

Pages

  • About
  • Bahasa Inggris Diplomasi
  • Karya Jurnalistik
  • My Books
  • Pengantar Hubungan Internasional
  • Politik Luar Negeri Indonesia

Create a website or blog at WordPress.com

  • Follow Following
    • Jurnal Asep Setiawan
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • Jurnal Asep Setiawan
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...
 

    %d bloggers like this: