• Home
  • About
  • International Relations
    • Journal Articles
    • Books
  • Journalism
    • Karya Jurnalistik
  • Commentary
  • Lecture
    • Politik Luar Negeri Indonesia
    • Pengantar Hubungan Internasional
    • Bahasa Inggris Diplomasi
  • Academic Profile

Jurnal Asep Setiawan

Jurnal Asep Setiawan

Category Archives: Archive

Panduan Singkat Menulis Essay

26 Saturday May 2012

Posted by Setiawan in Archive, Archives, Blog

≈ Leave a comment

Tags

esaay, ilmiah, makalah, penulisan

Panduan Singkat Menulis Essay

 

Oleh Asep Setiawan

 

Pendahuluan

Essay merupakan salah satu bentuk karya tulis di dunia ilmiah untuk mengulas satu persoalan secara singkat. Selain singkat essay ini dilandasi sejumlah literatur ilmiah yang kuat. Persoalan yang dibahas itu juga temanya spesifik sesuai dengan spesialisasi keilmuan.

Karya tulis berbentuk essay ini mampu mengukur kedalaman ilmu penulisnya. Hal itu bisa dilihat dari model paparan yang diketengahkan dalam konteks perkembangan keilmuan dan perkembangan peristiwa. Dengan cara penuturan yang sederhana dan mudah dipahami dibungkus struktur yang sistematis maka essay ini akan memberikan dampak dalam perkembangan kajian keilmuan yang lebih luas. Sebuah essay bahkan bisa menjadi pembuka karya besar lainnya di bidang ilmiah.

Kedalaman penulis essay juga dilihat dari sandaran akademisnya berupa karya tulis yang sudah menjadi baku dalam bidangnya atau kutipan akademisi yang memang ahli di bidangnya. Daftar pustaka dan referensi yang menjadi sandaran dia dalam menuliskan pendapatnya akan membuka salah satu pintu untuk memahami keluasan penulis essay tersebut.

Dalam tulisan singkat ini penulis akan memaparkan secara singkat, bagaimana sistematika essay dan bagaimana pula menyusun konstruksi argumentasi essay.

Sistematika

Seperti halnya dalam penulisan ilmiah lainnya, bagian pertama essay menjelaskan secara singkat persoalan yang akan dibahas. Kemudian persoalan yang dibahas itu juga ditempatkan dalam konteks yang lebih luas sehingga bisa memberikan gambaran bagaimana posisi essay ini dalam perkembangan keilmuan yang ada.

Dalam pendahuluan biasanya dituliskan secara eksplisit bahwa tujuan dari essay ini misalnya membahas dampak penambahan jumlah marinir di Australia terhadap sikap Cina di Asia. Jadi setelah menguraikan secara singkat konteks dari essay ini penulis harus menjelaskan kerangka pembahasannya dan apa tujuan yang hendak dicapai dari essay ini. Misalnya, makalah atau essay ini akan memaparkan dampak kebijakan ASEAN dalam rekonsiasli di Myanmar.

Jadi bagian awal selalu menjelaskan apa sasaran yang ingin dicapai oleh penulis. Rumusannya bisa secara langsung mengatakan essay ini bertujuan, pertama, memaparkan pentingnya ASEAN. Kedua, hubungan ASEAN dengan APEC, misalnya.

Setelah sasaran jelas, maka penulis essay mulai membangun argumentasi dengan sistematika yang sudah dikemukakan. Misalnya, bagian pertama akan membahas kebijakan keamanan AS di Asia Pasifik. Kedua, kerjasama keamanan AS-Australia. Ketiga, respons Cina terhadap langkah Amerika.

Ketiga bagian itu bisa dijadikan sub judul atau bisa saja langsung dibahas dengan menjelaskan setiap bagian secara jelas.

Bagian terakhir dari essay senantiasa merupakan sebuah rangkuman atau kesimpulan dari tulisan tersebut. Misalnya, dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa penambahan marinir AS di Australia berkaitan dengan kekhawatiran akan dominasi Cina di Asia Tenggara.

Argumentasi

Salah satu ciri tulisan ilmiah adalah penjelasan atau pemaparannya senantiasa merujuk kepada referensi tertentu. Referensi yang utama tentu dokumen sejarah, manuskrip, buku-buku teks dan jurnal ilmiah. Sumber lainnya berdasarkan referensi dari internet atau bahkan kutipan dari media yang dikenal dengan kredibilitasnya seperti majalah mingguan atau koran harian di dalam dan luar negeri.

Saat kita menjelaskan bahwa Amerika akan menambah pasukan marinir di Australia, kita bisa melandaskan argumentasi dan penjelasan itu dari pidato Presiden Obama di Australia yang dikutip Kompas atau Tempo atau the Australian. Jika kutipan itu muncul dalam jurnal ilmiah makan argumentasi kita akan lebih tampak kuat.

Oleh karena itulah maka setiap argumentasi kita disertai bukti-bukti ilmiah atau yang sudah diakui secara umum sebagai sebuah data yang shahih. Dengan melandaskan diri kita pada referensi yang kuat maka essay akan memiliki fundasi kuat.

Selain argumentasi yang dilandasi oleh referensi yang masyhur di kalangan akademisi, kita juga harus mulai merumuskan pendapat kita dalam bahasa kita sendiri. Tuliskan dan bahkan dibahasakan sendiri pendapat kalangan akademisi itu sehingga bangunan argumentasi kita menjadi solid. Hindari menggunakan kalimat-kalimat yang hanya dicomot dari satu tulisan tanpa menyebut sumbernya.

 

Disinilah kemudian kejujuran kita sebagai bagian dari unsur masyarakat akademis diuji. Kejujuran dalam menuliskan referensi serta kejujuran dalam memformulasikan karya ilmiah menurut bahasa sendiri merupakan salah satu kekayaan yang penting di dunia akademis.

Hindari plagiat, mengutip sebagian besar pendapat orang tanpa menyebutkan sumbernya. Belajar menjadi seorang yang jujur dalam dunia akademis merupakan modal penting dalam menghindari kebiasaan menjadi plagiator.

Penutup

Essay atau mungkin dalam bahasa populer disebut artikel atau makalah merupakan salah satu bentuk karya ilmiah yang penting di dunia akademis. Essay memiliki tujuan yang terbatas yang dikemukakan di bagian awal tulisan.

Essay juga dibangun dengan sistematika mulai dari pendahuluan, pembahasan dan penutup.

Essay ditulis dengan argumentasi yang menyandarkan kepada karya ilmiah lainnya sehingga bisa terlihat dari keluasan referensinya.

Essay juga menjadi saran latihan kejujuran ilmiah yang hanya bisa diketahui oleh penulis. Dalam penulisan essay hindari plagiator, meniru karya lain tanpa menyebutkan sumbernya yang asli. ***

 

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...

Nilai Berita (2)

26 Saturday May 2012

Posted by Setiawan in Archive, Archives, Journalism, Jurnalisme, Jurnalistik, Jurnalistik Radio

≈ Leave a comment

Masri Sareb Putra dalam bukunya berpendapat ada 12 nilai berita sebelum dipertimbangkan menjadi sebuah berita yang termuat dalam media.

  1. sesuatu yang unik,
  2. sesuatu yang luar biasa,
  3. sesuatu yang langka,
  4. sesuatu yang dialami/dilakukan/menimpa orang (tokoh) penting,
  5. menyangkut keinginan publik,
  6. yang tersembunyi,
  7. sesuatu yang sulit untuk dimasuki,
  8. sesuatu yang belum banyak/umum diketahui,
  9. pemikiran dari tokoh penting,
  10. komentar/ucapan dari tokoh penting,
  11. kelakuan/kehidupan tokoh penting, dan
  12. hal lain yang luar biasa.

Putra, R. Masri Sareb.  Teknik Menulis Berita dan Feature. Jakarta: Indeks, 2006

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...

Ciri-ciri jurnalistik

26 Saturday May 2012

Posted by Setiawan in Album, Archive, Archives, Journalism, Jurnalisme, Jurnalistik, Jurnalistik Radio

≈ Leave a comment

Tags

Jurnalisme, Jurnalistik, wartawan

Ciri-ciri jurnalistik atau jurnalisme seperti dituturkan guru kewartawanan saya Luwi Ishwara dalam bukunya yang terbit tahun 2005 sbb:
a. Skeptis

Skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. Inti dari skeptis adalah keraguan. Media janganlah puas dengan permukaan sebuah peristiwa serta enggan untuk mengingatkan kekurangan yang ada di dalam masyarakat. Wartawan haruslah terjun ke lapangan, berjuang, serta menggali hal-hal yang eksklusif.

b. Bertindak

Wartawan tidak menunggu sampai peristiwa itu muncul, tetapi ia akan mencari dan mengamati dengan ketajaman naluri seorang wartawan.

c. Berubah

Perubahan merupakan hukum utama jurnalisme. Media bukan lagi sebagai penyalur informasi, tapi fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari sebuah informasi.

d. Seni dan Profesi

Wartawan melihat dengan mata yang segar pada setiap peristiwa untuk menangkap aspek-aspek yang unik.

e. Peran Pers

Pers sebagai pelapor, bertindak sebagai mata dan telinga publik, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka. Selain itu, pers juga harus berperan sebagai interpreter, wakil publik, peran jaga, dan pembuat kebijaksanaan serta advokasi.

Sumber: Ishwara, Luwi. 2005. Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...
← Older posts
Newer posts →

Recent Posts

  • Bencana Alam di Sumatera: Pemicu dan Solusi Berkelanjutan
  • Statecraft 3.0: AI dan Masa Depan Diplomasi
  • Perang Dagang Amerika-China 2025: Analisis Implikasi terhadap Ekonomi Asia Tenggara
  • Strategi Palestina Pasca Pengakuan Internasional
  • Perjuangan Palestina: Dari Pengakuan ke Kedaulatan Efektif

Archives

Categories

My Tweets

Pages

  • About
  • Academic Profile
  • Bahasa Inggris Diplomasi
  • Karya Jurnalistik
  • My Books
  • Pengantar Hubungan Internasional
  • Politik Luar Negeri Indonesia

Create a website or blog at WordPress.com

  • Subscribe Subscribed
    • Jurnal Asep Setiawan
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • Jurnal Asep Setiawan
    • Subscribe Subscribed
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
%d