Tags

Interview atau wawancara tujuannya untuk mendapatkan data yang akan dimuat sebagai sebuah berita. Kadang-kadang wawancara dilakukan terhadap satu orang namun lebih sering lebih dari satu orang untuk satu topik.

Tidak jarang pula wawancara dilakukan melalui telepon atau di lapangan. Untuk Radio dan Televisi wawancara di lapangan sangat penting terutama jika ada kejadian penting, misalnya kebakaran gedung pemerintah.Sedikitnya ada tiga jenis wawancara:

1. Informational Interviews
Wawancara jenis ini untuk mengorek data atau opini. Karena sifatnya sebagai data maka hanya mendapatkan beberapa data penting. Misalnya, berapa buah mobil yang terlibat dalam tabrakan di jalan bebas hambatan. Namun yang pasti dalam pencarian informasi ini tidak dilupakan kaidah penting dalam news yakni pertanyaan dengan kata kunci who-what-where-why-when dan how. Meski biasanya bersifat pertanyaan terbuka akan tetapi bisa juga pertanyaan tertutup untuk mendapat jawaban ya dan tidak. Sebagai contoh, jika terjadi skandal korupsi yang melibatkan sebua lembaga, maka ditanya kepada kepala lembaga, apakah Anda akan mengundurkan diri ?

2. Interpretative Interviews
Biasanya untuk wawancara seperti ini memerlukan interpretasi terhadap fakta yang sudah ada. Misalnya, setelah terjadi kenaikan BBM apa pengaruhnya. Jenis pertanyaan seperti ini biasanya diajukan kepada sejumlah pakar atau akademisi.

3. Emotional Interviews
Jenis pertanyaan ini bersifat rawan. Jurnalis bisa dianggap campur tangan dalam urusan pribadi seseorang. Kadang-kadang malah memancing emosi. Namun jawaban emosional merupakan warna dalam laporan yang cukup penting. Seorang penumpang kapal yang tenggelam baru-baru ini atau yang terbakar, akan sangat lega bisa mengungkapkan rasa bahagia karena semangat dan sekaligus kesal kepada pemilik kapal.Tiga tipe wawancara ini tidaklah mutlak. Beberapa jenis wawancara bisa muncul dan bahkan tiga tipe ini bisa campur baur.