Wawancara adalah satu hal penting bagi seorang jurnalis. Wawancara bisa dikatakan merupakan kegiatan utama jurnalistik. Tanpa wawancara tidak menarik isi berita. Wawancara baik yang sifatnya panjang, singkat atau dadakan merupakan pilar dari hampir semua laporan. Bahkan ketika menulis feature pun wawancara menjadi alat sangat penting.Beberapa persiapan perlu dilakukan sebelum wawancara:1. Baca dan lakukan riset sebelum wawancara. Penulis pernah melakukan wawancara mengenai buku Menteri Kesehatan Siti Fadilah berjudul Saatnya Dunia Berubah. Buku ini menjadi kontroversi karena edisi bahasa Inggris memuat kalimat mengenai Amerika Serikat yang dianggap mungkin membuat senjata biologi dari virus flu burung yang disimpan WHO. Saya membaca berbagai ulasan, wawancara, artikel tentang buku itu sebelum wawancara. Maka pertanyaannya menjadi menajam, misalnya apa alasan penulisan buku dan mengapa heboh, serta benarkah ada tuduhan itu.2. Susuan pertanyaan dari yang paling dasar sampai paling pokok. Artinya jika wawancara itu hanya akan digunakan sebagai bagian dari laporan, maka susun kalimat yang akan dijadikan bagian utama dari laporan.3. Mempersiapkan pengembangan gagasan bila pertanyaan yang sudah disiapkan ternyata tidak tepat sesuai harapan. Artinya plan B tetap disiapkan agar wawancara tidak mati kutu atau berhenti gara-gara tidak sesuai dengan keinginan kita. Barangkali dalam acara spontan yang mengalir dari wawancara – khususnya untuk radio dan televisi – mungkin lebih atraktif daripada yang sudah disiapkan. Namun pegangan tetap harus ada sehingga tepat sasaran.4. Siapkan peralatan dengan baik. Alat rekam, baterai, “block note”, alat tulis, apapun yang mendukung wawancara jangan ketinggalan. Alat rekam yang ketinggalan akan membuat wawancara sulit diuraikan nantinya karena akan mengandalkan catatan saja. Sekarang bahkan mencatat bisa dilakukan di tablet pc, laptop atau bahkan smartphones.5. Jalin kontak dengan ajudan atau staf yang dekat dengan nara sumber, misalnya menteri apabila diperlukan. Atau jalin kontak dengan nara sumber langsung melalui alat komunikasi sehingga janji wawancara tidak terlupakan.6. Jika wawancara dilakukan secara mendadak, persiapan tidak begitu banyak, buat keputusan satu dua ide langsung untuk dijadikan laporan utama. Pengalaman melakukan wawancara akan benyak membuat Anda terbiasa dengan ide-ide spontan.