Syukur, sikap berterima kasih kepada lingkungan dan kepada Maha Pencipta merupakan obat dari segala keresahan. Dengan bersyukur segala kesedihan terasa terobati, semua kesulitan menjadi ringan, rasa amarah menjadi reda dan pandangan kita ke dalam dunia menjadi sejuk.Mengapa rasa syukur ini perlu dipelihara ? Kemanapun kita memanndang dan membaca kadang-kadang suram dunia ini. Seringkali media menawarkan berita yang meresahkan. Itulah mengapa rasa syukur menjadi modal penting dalam kehidupan kita. Sikap untuk senantiasa bersyukur muncul dari kekuatan spiritual, kekuatan pikiran dan kekuatan aksi.Kekuatan spiritual disini maksudnya adalah kehidupan keagamaan kita yang menggali nilai-nilai untuk menghargai kehidupan ini. Hidup ini adalah berbagai pandangan agama merupakan perantara untuk kehidupan yang lebih baik dan abadi. Dengan mensyukuri umur ini maka terdapat landasan kuat spiritual bahwa semua yang ada dalam perjalanan waktu ini ada kaitan dengan proses penciptaan alam semesta.Kehadiran kita sebagai indvidu, bukanlah kecelakaan. Bukan juga karena tidak sengaja. Kehidupan kita sebagai individu adalah bukti kasih sayang Maha Pencipta. Sama seperti penciptaan mahluk lainnya dan berbagai benda di langit seperti matahari, pasti ada tujuannya.Nilai transendental inilah yang membuat semangat hidup ini masih menyala. Di tengah berbagai kesulitan, tekanan, desakan kehidupan, kerumitan di kantor dan kepala pusing memikirkan keluarga dan kuliah, maka nilai fundamental reiligius inilah yang “menghidupkan” diri kita supaya tidak menjadi “mayat hidup”.Hidup menjadi lebih berarti. Seperti dikatakan oleh sebuah ungkapan, hidup sekali, menjadi berarti.Tengoklah, kehidupan kita. Apakah ada rasa syukur mengenai nafas yang kita hirup, degup jantung dan berbagai tanda kehidupan dalam diri kita ? Perangkat spiritual inilah yang akan mengangkat semangat kita tetap menyala, mengarungi kehidupan dengan senyum, dengan pikiran positif dan dengan ketenangan.