Pertanyaan ini muncul ketika mendengarkan obrolan subuh mengenai kehidupan. Ya sudahkan kita menamatkan (istilahnya khatam) buku suci kehidupan kita, panduan kehidupan kita ? Tentu banyak alasan untuk mengatakan, wah sulit. Bahasanya asing. Istinya mesti dicerna. Tidak ada waktu.Sebutkan seribu alasan. Anda akan menemukan alasan untuk tidak membaca, mengkaji dan menyelami buku suci dalam kehidupan kita. Namun hidup kita di dunia hanya sekali. Menjadi penting agar hidup ini berarti dan selamat.Jika ditulis dalam bahasa bukan Indonesia, tentu sudah banyak terjemahnya. Kita memiliki akses langsung dengan terjemahnya. Nimati, kunyah dan jadikan bagian menu harian, mingguan dan bulanan buku suci kehidupan kita ini. Nilai buku keagamaan seperti ini sangatlah penting dalam memandu kehidupan.Niscaya dengan banyak akses informasi kepada buku yang diciptakan-Nya untuk panduan hidup, akan sangat berarti nilai kehidupan kita ini.
Sudahkah menamatkan buku suci ?
03 Sunday Jun 2007
in