• Home
  • About
  • International Relations
    • Journal Articles
    • Books
  • Journalism
  • Commentary
  • Lecture
    • Politik Luar Negeri Indonesia
    • Pengantar Hubungan Internasional
    • Bahasa Inggris Diplomasi

Jurnal Asep Setiawan

Jurnal Asep Setiawan

Tag Archives: Ramadhan

Berpuasa dengan kekuatan ruhiah

11 Wednesday Aug 2010

Posted by Editor in Archive, Blog, Shalat

≈ Leave a comment

Tags

puasa, Ramadhan

Ramadhan Kareem – Let Us "Fast From Anyth...
Image by ukhti27 via Flickr

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (2:183)Puasa selama sebulan Ramadha merupakan kewajiban. Sebuah kewajiban yang juga telah dilakukan umat terdahulu.Jadi disini ditekankan bahwa yang wajib dilakukan adalah puasa pada siang hari. Puasa fokusnya, bukan yang lain.Dalam situs Oase Tarbiyah disebutkan: Berpuasa inilah perintah utama Ramadhan, bukan yang lain. Idealnya seperti dikatakan Imam Ghazali puasa itu sampai pada tahap khusus bil khusus, bukan sekedar tidak makan dan minum.

Namun demikian esensi pertama bahwa kita mengosongkan perut, menahan diri dari makan dan minum memiliki bobot penting dalam menghayati apa makna puasa.

Pertama, tidak makan dan minum. Kondisi lapar inilah yang sangat diharapkan dirasakan kita. Kita harus merasakan lapar dan dahaga bukan mengalihkan dengan kesibukan lain. Dengan merasakan bagaimana suasana siyam ini maka kita akan berusaha untuk mengosongkan perut, melepaskan ketergantungan kepada materi, kepada makanan minuman.

Lapar dan dahaga merupakan salah satu unsur penting merasakan bagaiman ruh manusia kadang sangat tergantung kepada nafsu makanan.

Akibatnya nafsu makan minum ini tidak memperhatikan halal dan haram lagi. Menahan lapar dan haus siang hari ini seharusnya menyadarkan kita bahwa dengan mengosongkan perut ini maka merasakan kehadiran ruh yang selama ini menempel pada fisik.

Ruhiah shiyam inilah yang kemudian akan menjadikan puasa bukan sebuah penderitaan tetapi sebuah penyadaran, latihan untuk merasakan kehadiran ruh yang suci. Ketergantungan kita kepada makanan menyebabkan kesadaran akan ruh ini nyaris hilang.

Sadar-sadar setelah dipanggil Allah.  Dengan Ramadhan ini maka perut dikosong, maka ketergantungan kepada materi berkurang, maka siap pula ruh mendapatkan bimbingan Ilahi.

Kedua, menahan diri dalam melakukan hubungan suami isteri. Sama dengan makan dan minum meskipun halal, namun selama siang bulan Ramadhan semua harus dihentikan. Totalitas nafsu syahwat ini dikosongkan untuk fokus kepada Ramadhan. Totalitas perhatian kepada bagaimana membina ruhiah kita untuk mencapai tahapan yang sampai kepada fitrah.

Dengan menjadikan siang ini benar-benar puasa maka mulai dari perut yang dikosongkan, kesadaran syahwat dan nafsu juga direduksi serta fikiran juga dialihkan kepada kesadaran akan puasa, kesadaran akan perintah Ilahi yang sangat berharga, sehingga hanya satu tahun sekali berkunjung.

Pengendalian nafsu syahwat ini penting karena kemudian ruh akan merasakan bagaimana kehadirannya. Selama menunaikan siyam ini maka nafsu ini dikosongkan, dibuat nol sehingga benar-benar memfokus pada perintah Ramadhan ini.

Membuat menjadi minim nafsu ini akan mereduksi berbagai ketergantungan kepada nafsu-nafsu yang selama ini secara tidak sadar mendominasi hati kita.

Dengan Ramadhan inilah maka puasa diharapkan akan menjadikan diri kita sebagai orang bertakwa.

Enhanced by Zemanta

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
  • Click to email this to a friend (Opens in new window)
  • Click to print (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Recent Posts

  • Books on International Relations
  • Repository Academic
  • Bincang Dewan Pers : Urgensi Verifikasi Media
  • Bincang Dewan Pers
  • Ancaman Covid-19 Masih Tinggi di Indonesia

Archives

Categories

My Tweets

Pages

  • About
  • Bahasa Inggris Diplomasi
  • My Books
  • Pengantar Hubungan Internasional
  • Politik Luar Negeri Indonesia

Create a website or blog at WordPress.com

loading Cancel
Post was not sent - check your email addresses!
Email check failed, please try again
Sorry, your blog cannot share posts by email.
%d bloggers like this: