• Home
  • About
  • International Relations
    • Journal Articles
    • Books
  • Journalism
    • Karya Jurnalistik
  • Commentary
  • Lecture
    • Politik Luar Negeri Indonesia
    • Pengantar Hubungan Internasional
    • Bahasa Inggris Diplomasi
  • Academic Profile

Jurnal Asep Setiawan

Jurnal Asep Setiawan

Category Archives: Tips Liputan

Tips wawancara: politisi

14 Friday Jul 2006

Posted by Setiawan in Tips Liputan

≈ 2 Comments

Ada kalanya kita harus mewawancarai anggota DPR atau para pejabat partai. Saat kita menghadapi kalangan politisi ini perlu persiapan khusus tidak hanya dari substansi pertanyaan yang diajukan tetapi juga mengantisipasi jawaban yang akan diberikan.

Karakteristik yang perlu diperhatikan dari politisi adalah jawaban dan pandangannya yang menekankan kepentingan partai atau kelompoknya. Hal ini logis karena partai politik sebagai sebuah lembaga modern di dunia politik memiliki kepentingan dengan media dan wartawan. Bagi kalangan jurnalis sendiri perlu ada kehati-hatian dalam menerima pendapat mereka secara bulat.

Politisi adalah pegiat politik yang aktif. Mereka sudah terbiasa dalam menghadapi perdebatan dan diskusi untuk memperjuangkan nilai partainya. Wartawan yang melakukan wawancara sebaiknya tetap tidak terjebak kedalam kerangka yang akan dijelaskan oleh seorang politisi. Daya kritis harus ditingkatkan secara maksimum sehingga tidak terseret dalam arus konflik politisi dengan pihak lain.

Pernyataan politisi seringkali menekankan kepada kebenaran pihaknya tanpa melihat situasi. Berpfikir obyektif bagi politisi bukanlah bahasa yang biasa digunakan. Berfikir menurut kepentingan lebih ditekankan terutama ketika berada dalam situasi konflik.

Oleh sebab itu filter harus dipasang sekuatnya agar jurnalis tidak hanya menjadi “juru bicara” politisi tetapi menjadi jembatan untuk memahami sebuah permasalahan. Jika terpaksa harus wawancara langsung, maka perlu keahlian khusus untuk mengendalikan pembicaraan sebelum akhirnya dikendalikan sehingga tidak mendapatkan apa yang dicari.

Politisi adalah mereka yang sadar akan media. Jadi semakin sering terekspos media semakin besar kesempatan pesannya sampai kepada konstituen atau calon pemilihnya. Disinilah peran media sebagai jembatan harus ada tidak hanya menjadi “corong” seorang politisi atau partai.

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...

Tips liputan di Palestina

04 Tuesday Jul 2006

Posted by Setiawan in Tips Liputan

≈ Leave a comment

Wilayah Palestina senantiasa bergolak dari masa ke masa. Beruntung saya mendapat kesempatan meliput ke wilayah bergolak ini sampai ke Jalur Gaza, Hebron, Betlehem, Ramallah dan tentu saja Jerusalem tua dan baru.

Kesempatan itu datang ketika pemilihan Presiden Palestina saat itu terpilih Yasser Arafat dan pemilihan umum Israel dimana tokoh Likud Benyamin Netanyahu muncul sebagai pemenang dengan perbedaan ribuan suara itupun karena suara tentara yang bertugas di perbatasan Lebanon.

Saya berkesempatan datang ke wilayah Palestina dengan Mustafa Abd Rahman, wartawan Kompas kawakan dari Cairo. Kami seperti biasa bertemu di Amman, Jordania.

Beberapa tips akan dikembangkan kemudian tapi kira-kira seperti ini:

1. Visa masuk Palestina. Saat tahun 1995 satu-satu entry point adalah lewat darat di Amman. Jadi karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik maka pintu masuk Amman itu digunakan sebagai cara mencari visa. Beruntung pihak Israel berfikir pragmatis karena kami datang sebagai peziarah ke Jerusalem bukan sebagai wartawan makan visa jiarah ini pun dikeluarkan dengan motif bisnis. Jutaan peziarah setiap tahun datang ke Jerusalem baik dari Muslim, Kristen atau Yahudi sendiri. Disinilah tempat suci agama-agama besar berada. Beruntung pula Israel tidak mencap paspor karena akan jadi masalah ketika kembali ke Jakarta. Cukup mereka melampirkan kertas yang ditempelkan ke paspor kita dan setelah keluar dirobek untuk dibuang atau disimpan sebagai kenangan. Banyak biro perjalanan yang mengatur orang asing masuk ke Israel.

2. Sebaiknya kalau ada tugas liputan bersikaplah seperti turis, jadi barang bawaan tidak harus koper besar. Di lapangan akan sulit membawanya. Cukup simpan di Amman saja kalau koper itu merepotkan. Di perbatasan Jordania – Israel dengan naik bus kita akan turun untuk diperiksa di cek point Jordania kemudian tidak lama kemudian diperiksa di perbatasan Israel. Kalau di Jordania suasana santai, lain lagi kalau memasuki Israel. Kita akan diperiksa di mobil satu persatu paspornya kemudian baru diijinkan memasuki pos pemeriksaan Israel. Disini biasanya diperiksa total oleh tentara – sebenarnya wajib militer – Israel bukan tentara reguler. Mereka tampil trendi dengan baju militer dan kaca mata. Di sinilah para pengunjung diperiksa habis-habisan. Ada yang ditolak ada juga yang dipersilahkan langsung naik bus kembali.

(to be continued)

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...

Perhatikan cara berpakaian di lapangan

30 Friday Jun 2006

Posted by Setiawan in Tips Liputan

≈ 3 Comments

Mungki hal sepele tapi bisa menjadi masalah besar. Saat terjun ke lapangan perhatikan busana yang dikenakan. Maksudnya bukan untuk memberitahukan bagaimana kita selayaknya berpakaian namun perlu diperhatikan bagaimana dan dimana saja pakaian tertentu bisa digunakan.

Jika Anda ikut rombongan presiden yang sedang berkunjung ke Washington misalnya, tentu tidak pantas memakai sepatu sport dengan kaus T-shirt. Ini bisa dirasakan sendiri betapa tidak pantasnya pakaian yang dikenakan itu.

Wartawan di bidang apapun juga manusia. Mereka bertugas di sekitar manusia dalam acara tertentu. Oleh karena itu pehatikan dimana kita akan bertugas dan dalam suasana apa nantinya.

Seorang yang akan meliput sepakbola ke stadion tentu tidak perlu mengenakan dasi. Cukup T-shirt, topi dan mungkin celana jeans. Sepatu sport cocok untuk di stadion. Busana sport seperti itu juga memudahkan berbaur dengan penonton.

Sebaliknya kalau datang ke daerah konflik, tentu perbekalan yang sifat keamanan lebih penting. Makanan dan ransel yang kuat juga penting. Peta perjalanan, telepon seluler yang selalu dibawa bila sinyal masih tertangkap dan juga diperhatikan ketebalan baju, pelindung dari hujan dan panas serta alat-alat keamanan menghadapi binatang kecil.

Cara busana ini bisa diperluas dan dirinci lebih lanjut dalam perjumpaan lainnya. Hanyasanya seorang wartawan karena juga manusia perlu memperhatikan dimana dia bertugas.

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...
← Older posts
Newer posts →

Recent Posts

  • Bencana Alam di Sumatera: Pemicu dan Solusi Berkelanjutan
  • Statecraft 3.0: AI dan Masa Depan Diplomasi
  • Perang Dagang Amerika-China 2025: Analisis Implikasi terhadap Ekonomi Asia Tenggara
  • Strategi Palestina Pasca Pengakuan Internasional
  • Perjuangan Palestina: Dari Pengakuan ke Kedaulatan Efektif

Archives

Categories

My Tweets

Pages

  • About
  • Academic Profile
  • Bahasa Inggris Diplomasi
  • Karya Jurnalistik
  • My Books
  • Pengantar Hubungan Internasional
  • Politik Luar Negeri Indonesia

Create a website or blog at WordPress.com

  • Subscribe Subscribed
    • Jurnal Asep Setiawan
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • Jurnal Asep Setiawan
    • Subscribe Subscribed
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
%d