Ada kalanya kita harus mewawancarai anggota DPR atau para pejabat partai. Saat kita menghadapi kalangan politisi ini perlu persiapan khusus tidak hanya dari substansi pertanyaan yang diajukan tetapi juga mengantisipasi jawaban yang akan diberikan.
Karakteristik yang perlu diperhatikan dari politisi adalah jawaban dan pandangannya yang menekankan kepentingan partai atau kelompoknya. Hal ini logis karena partai politik sebagai sebuah lembaga modern di dunia politik memiliki kepentingan dengan media dan wartawan. Bagi kalangan jurnalis sendiri perlu ada kehati-hatian dalam menerima pendapat mereka secara bulat.
Politisi adalah pegiat politik yang aktif. Mereka sudah terbiasa dalam menghadapi perdebatan dan diskusi untuk memperjuangkan nilai partainya. Wartawan yang melakukan wawancara sebaiknya tetap tidak terjebak kedalam kerangka yang akan dijelaskan oleh seorang politisi. Daya kritis harus ditingkatkan secara maksimum sehingga tidak terseret dalam arus konflik politisi dengan pihak lain.
Pernyataan politisi seringkali menekankan kepada kebenaran pihaknya tanpa melihat situasi. Berpfikir obyektif bagi politisi bukanlah bahasa yang biasa digunakan. Berfikir menurut kepentingan lebih ditekankan terutama ketika berada dalam situasi konflik.
Oleh sebab itu filter harus dipasang sekuatnya agar jurnalis tidak hanya menjadi “juru bicara” politisi tetapi menjadi jembatan untuk memahami sebuah permasalahan. Jika terpaksa harus wawancara langsung, maka perlu keahlian khusus untuk mengendalikan pembicaraan sebelum akhirnya dikendalikan sehingga tidak mendapatkan apa yang dicari.
Politisi adalah mereka yang sadar akan media. Jadi semakin sering terekspos media semakin besar kesempatan pesannya sampai kepada konstituen atau calon pemilihnya. Disinilah peran media sebagai jembatan harus ada tidak hanya menjadi “corong” seorang politisi atau partai.
konon kisah perselisihan israel dan palestine nggak akan berhenti sampai kiamat, Gaza menjadi arena berbahaya bagi kalangan jurnalis sekaligus menarik untuk tugas liputan itu betul banget walaupun saya sendiri belum pernah merasakannya. tapi saya yakin banget ada banyak hal yang akan membantu untuk manusia yang ada di dunia ini dari sederet tulisan para jurnalis mengenai liputanya, supaya manusia di dunia berkaca kembali.
Trima kasih banyak Kang Asep, dari situs kang asep ada banyak ilmu yang patut diserap 🙂
Terima kasih. Betul Palestina-Israel adalah salah satu masalah paling rumit dalam liputan. Semuanya melibatkan emosi. Yang jelas posisi sekarang pendudukan atas Palestina sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB harus dihilangkan namun sulit dilaksanakan.