• Home
  • About
  • International Relations
    • Journal Articles
    • Books
  • Journalism
    • Karya Jurnalistik
  • Commentary
  • Lecture
    • Politik Luar Negeri Indonesia
    • Pengantar Hubungan Internasional
    • Bahasa Inggris Diplomasi
  • Academic Profile

Jurnal Asep Setiawan

Jurnal Asep Setiawan

Category Archives: Tips Liputan

Jaga hubungan dengan nara sumber

17 Sunday Sep 2006

Posted by Setiawan in Archive, Tips Liputan

≈ Leave a comment

Nara sumber yang pernah diwawancara sangatlah berharga dalam karir Anda sebagai wartawan. Mereka juga memiliki karir. Misalnya seorang polisi yang berpangka ajun kombes mungkin suatu saat naik menjadi Brigadir Jenderal. Jika mereka naik maka hubungan dengan nara sumber semakin penting.

Jaga senantiasa hubungan baik dengan nara sumber. Jangan sampai dalam pekerjaan yang tinggi tekanannya kita mengorbankan hubungan dengan nara sumber. Tetaplah bersikap profesional dengan nara sumber itu serta menjaga jarak terutama dalam pemberitaan.

Semakin banyak nara sumber yang memiliki karir berkembang semakin besar pula peluang untuk mendapatkan berita dan laporan eksklusif.

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...

Tips mengorek keterangan dari nara sumber

12 Tuesday Sep 2006

Posted by Setiawan in Archive, Tips Liputan

≈ 1 Comment

Ada banyak cara untuk mendapatkan keterangan dari sumber. Informasi yang diperlukan kadang-kadang sulit diperoleh karena nara sumber pelit menyampaikanya.

Seorang wartawan kadang-kadang tidak sabar untuk segera mendapatkan jawaban dari bebagai pertanyaan yang dimilikinya. Misalnya, jika nara sumber terlibat dalam korupsi maka langsung ditanya bagaimana, dimana, kapan dan mengapa.

Ada kalanya kalau keterangan yang dikorek itu sensitif bagi bagi nara sumber. Cobalah cara bertanyanya dimulai dengan mengakrabkan diri dengan nara sumber. Ngobrol yang membuat nara sumber enak dan berbicara.

Kepercayaan perlu dibangun dengan beberapa obrolan ringan ketika bertemu. Dalam beberapa menit kita dapat membangun komunikasi dengan nara sumber. Kalau banyak waktu mungkin pemanasan bisa lebih lama lagi apalagi jika ditawarkan minum atau makanan.

Bawalah nara sumber dalam sikap yang rileks. Sesudah terjalin komunikasi yang baik, dan kepercayaan tumbuh barulah menuju sasaran dan maksud dari pertemuan itu.

Biasanya jika suasana sudah terbangun, obrolan dalam pertanyaan akan mengalir tanpa nara sumber sadari. Setahap demi setahap pertanyaan bisa diajukan.

Mulailah dengan pertanyaan ringan. Kemudian barulah beranjak ke pertanyaan yang semakin mendalam dan diperlukan dalam peliputan.

Nara sumber itu bagaimanapun manusia, maka perlakukanlah sebagai seorang teman dan manusia yang utuh. Untuk mengetahui bagaimana karakter nara sumber dan pendekatan apa yang bisa digunakan, diperlukan praktek yang sering. Niscaya jika sering bertemu nara sumber atau perantara nara sumber yang akan menyambungkan kepada sumber utama, akan ada teknik-tenik sendiri yang bisa dikembangkan.

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...

Wartawan dituntut cerdik

06 Wednesday Sep 2006

Posted by Setiawan in Archive, Tips Liputan

≈ Leave a comment

Saya baru saja membaca sebuah artikel yang menyatakan, meskipun pemboman bertubi-tubi terhadap Libanon, siaran televisi Al Manar milik Hizbullah hanya terganggu sekitar sepuluh menit ! Itupun karena markas televisi mereka dibombardir.

Sampai akhir gempuran sekitar sebulan, siaran Al Manar tidak terganggu sama sekali. Israel tidak bisa mengejar dan melacak darimana siaran itu dipancarkan. Bahkan para wartawan pun tidak membuka mulut darimana pusat siaran yang berjalan mulus itu dipancarkan.

Wartawan memang harus memiliki kecerdikan dalam peliputan. Wartawan stasiun Hizbullah tidak mau kalah menghadapi gempuran militer Israel. Siaran selama 24 jam berjalan tanpa terganggu oleh situasi militer. Disinilah salah satu pelajaran penting betapa pemberitaan dan peliputan tetap harus bisa diterbitkan atau disiarkan apapun yang terjadi.

Wartawan dituntut memiliki komitmen untuk tetap memberitakan perkembangan terakhir kepada masyarakat dan dunia mengenai sikap dan pandangannya. Komitmen untuk tetap terbit dalam situasi apapun telah ditunjukkan koran Serambi Indonesia di Aceh. Kalau tidak salah hanya terganggu satu hari, koran ini langsung terbit dari tempat darurat dan disertai komitmen jajaran wartawan untuk tetap hadir mengunjungi pembacanya.

Kecerdikan, komitmen dan ketahanan fisik merupakan sebuah hal penting dalam penerbitan.

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...
← Older posts
Newer posts →

Recent Posts

  • Bencana Alam di Sumatera: Pemicu dan Solusi Berkelanjutan
  • Statecraft 3.0: AI dan Masa Depan Diplomasi
  • Perang Dagang Amerika-China 2025: Analisis Implikasi terhadap Ekonomi Asia Tenggara
  • Strategi Palestina Pasca Pengakuan Internasional
  • Perjuangan Palestina: Dari Pengakuan ke Kedaulatan Efektif

Archives

Categories

My Tweets

Pages

  • About
  • Academic Profile
  • Bahasa Inggris Diplomasi
  • Karya Jurnalistik
  • My Books
  • Pengantar Hubungan Internasional
  • Politik Luar Negeri Indonesia

Create a website or blog at WordPress.com

  • Subscribe Subscribed
    • Jurnal Asep Setiawan
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • Jurnal Asep Setiawan
    • Subscribe Subscribed
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
%d