PM Inggris David Cameron tiba di Jakarta hari Rabu (11/4) sekitar 12.30 di Bandara Halim Perdana Kusumah. Inilah kunjungan pertama sejak 2006 seorang perdana menteri Inggris sesudah Tony Blair. Enam tahun bukan waktu yang singkat. Kini Inggris melirik Indonesia sebagai negara yang akan berpotensi meningkatkan pendapatannya. Produk teknologi Inggris bisa menjadi salah satu daya tarik Indonesia.

Inggris dengan produk budaya dan teknologinya memang menarik. Tidak hanya produk fiksi seperti Harry Potter yang kemudian mengglobal selama hampir sepuluh tahun, Inggris juga dikenal dengan tokoh komedi Mr Bean. Belum lagi dengan grup band legendaris seperti The Beatles.

Dan yang tidak bisa dilupakan masyarakat Indonesia tentu adalah Liga Inggris. Sebuah laga sepakbola bermutu yang senantiasa dinikmati penonton Indonesia setiap akhir pekan. Tidak seperti liga negara lainnya, Premiership menawarkan pesona bintang dan ketatnya persaingan sebagai salah satu ciri liga utama Inggris.

Selain bermotif kepentingan bisnis, salah satu yang menarik disimak dan sangat simbolis adalah kunjungan Cameron di Taman Makam Pahlawan Kalibata begitu mendarat di Jakarta. Bagi sebagian warga Indonesia mungkin dianggap biasa.

Namun coba kita simak lagi. Bayangkan seorang pemimpin negara maju begitu mendarat di Jakarta tidak langsung ke istana tetapi mengunjungi makam pahlawan Indonesia. Kemudian dia memeberikan penghormatan kepada pahlawan yang tidak dia kenal.

Itulah tradisi Inggris yang lekat dengan penghormatan kepada pahlawan. Setiap tahun penhargaan kepada legiun veteran perang di Inggris sangat lah luar biasa. Tidak hanya berupa acara pengumpulan dana bagi mereka yang pernah menjadi tentara Inggris sejak Perang Dunia I namun juga berbagai penghormatan dari rakyat kecil sampai Ratu Inggris. Itulah negeri yang menaruh dan mencatat jasa pahlawannya sampai di abad ke-21 ini.

Itulah tradisi Inggris yang kemudian dibawa dalam kunjungan ke Indonesia. Bukankah di Kalibata adalah pahlawan Indonesia ? Lalu apa kepentingan Cameron datang ke makam ini? Itulah simbolisme dimana pemimpin Inggris seperti mengajarkan bahwa kemajuan sekarang, eksistensi kita tidak lain karena jasa-jasa para pendahulu. Itulah sebenarnya yang muncul dari simbolisme Cameron ke Kalibata.

Apakah bisa tertangkap oleh orang Indonesia? Mungkin tidak banyak yang mengetahuinya. Asal tahu saja, Inggris yang sudah modern ini dan kapitalis orang menyebutnya, menaruh perhatian besar terhadap para pendahulunya. Bahkan di depan gedung pusat pemerintahan Inggris yang disebut Whitehall, berdiri tugu pahlawan yang selalu diangkat menjadi tema sentral hari pahlawan Inggris. Di tugu yang terletak di tengah jalan tak jauh dari Big Ben inilah, nama-nama pahlawan Perang Dunia I dituliskan, di sini pula Ratu Inggris hadir dalam upacara penghormatan kepada mereka.

Jadi pahlawan yang sudah dikubur itu bagi Cameron memiliki pesan magis untuk nasib kita sekarang. Itu pula pesan yang ingin dibawa PM Inggris ini bahwa selayaknya kita tidak melupakan mereka yang telah gugur untuk bangsanya. ***