Tags

Malam seribu bulan adalah anugrah bagi mereka yang berpuasa selama Ramadhan. Inilah perjalanan spiritual yang hanya dirasakan bagi mereka yang sedang berjalan penuh kebahagiaan kepada-Nya. Sebenarnya semua berjalan menu epada Sang Pencipta. Ini sebuah ketentuan yang mutlak.Kini di akhir Ramadhan terdapat sebuah hadiah besar untuk merasakan bagaimana nilai seribu bulan dari amal ibadah ini diberikan Allah SWT. Sebuah anugrah yang disebut malam Lailatul Qadr, malam yang hanya dapat dirasakan dan dirindukan mereka yang menginginkan pertemuan dengan Nya.Malam yang sebenarnya relatif karena malam berputar di muka bumi secara bergantian. Ketika di Indonesia sedang khusyu shalat malam pukul 2 atau 3 dinihari di Inggris baru berbuka puasa. Bahkan menjelang subuh di London baru shalat Isya. Inilah mengapa Lailatul Qadr ini hanya dapat ditangkap dan dirasakan bagi mereka yang telah melakukan training sebulan sejak awal Ramadhan.Inilah malam yang ditunggu untuk dirasakan dalam hati masing-masing orang beriman. Sebuah proses turunnya anugrah Ilahi dalam bentuk keimanan yang semakin mendalam menuju Ilahi Rabbi. Kebahagiaan menemukan-Nya dalam alam fana, merindukan pertemuan dengan Nya di alam akhirat. Jadi malam Lailatul Qadr seperti dijanjikan bukanlah hanya sekedar amal ibadah bertambah dalam hitungan 83 tahun, tetapi sebuah bekal yang dirasakan dianugrahkanNya kepada kita untuk berada dalam jalan-Nya, berada dalam pengembaraan umur untuk semakin dekat dengan Nya.Allah itu dekat, lebih dekat dari urat leher kita. Allah menjawab desiran hati orang berdeoa karena Dia Maha mendengar. Jadi bisa pula malam ini hati kita merasa dipertemuan dalam sebuah kebahagiaan dekat dengan Nya, ingin senantiasa berada di jalan Nya, dalam naungan Nya. Maka itulah terasakan bahwa segala doa, shalat, puasa, zakat merasa terjawab. Merasakan kita dekat kepadaNya berarti berada dalam naungan Nya.Pengalaman ruhani ini tidak terhingga nilainya, sehingga mereka yang sedang dalam perjuangan pada ahir Ramadhan akan merasakan sekali indahNya Ramadhan,betapa tidak ingin Ramadhan meninggalkan kita, betapa sangat bernilainya Ramadhan.Mereka yang mampu meraih kedekatan dengan Nya, disebut Allah sebagai orang Muttaqin, orang yang mulia disisi-Nya. Inilah sebuah ketaqwaan yang sebenarnya dimana terasa sekali bahwa bimbingan Nya.Perjuangan tinggal beberapa hari lagi, jangan sampai terlena hanya dalam buaian baju baru dan makanan lezat. Inilah puncak untuk mendekati-Nya. Kesempatan ketika ruhani dalam langkah yang semakin dekat kepada Nya, meraih bimbingan dan hidayah Nya, sebuah kebahagiaan hakiki di bulan Ramadhan dan akan terus berlanjut pasca Ramadhan. Wallahu’alam bishawab.