"LUNGAMU NANG ENDI??"
Image by Badia Harrison via Flickr

Saya sengaja menggunakan judul bahasa Inggris untuk menekankan bahwa sangat penting mengkaji ulang posisi Stasiun Kereta Api Tanah Abang yang bisa dianggap sekarang ini rapih di dalam tapi semrawut di luar. Stasiun ini seharusnya dijadikan sebuah tempat yang modern dengan dukungan fasilitas akses keluar masuk yang mudah.Mengapa perlu memikirkan kembali status Tanah Abang ini? Karena lokasinya strategis, karena vital perannya dan karena masa depannya akan cemerlang.Lihat yang pertama lokasinya strategis. Sungguh sangat penting akses ke pusat kota dari daerah pinggiran. Siapapun dari kaum profesional, pengusaha atau masyarakat biasa, jalur ke pusat kota akan menjadi sangat penting. Semakin mudah, semakin baik. Kalau kita simak sekarang saja semua jalur kereta api yang menuju ke kota pinggiran mampir di Tanah Abang. Begitu keluar langsung terhubung dengan pusat bisnis, pusat pemerintahan dan bahka pusat perbelanjaan.Tempatnya yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sebuah pijakan pendatang untuk masuk ke ibu kota sungguh luar biasa. Harus ada dari sekarang yang mau mendesain ulang Stasiun Tanah Abang karena lokasinya sangat penting. Dia memiliki akses keluar dan masuk yang bisa menghembat waktu dan energi.Tanah Abang ini vital perannya. Bukan saja karena ada sentra tekstil tetapi yang lebih penting lagi merupakan lalu lintas masyarakat yang penting. Dengan mobilitas yang semakin tinggi makan terminal kereta menjadi luar biasa pentingnya. Tanah Abang sudah memainkan peran sebagai pintu gerbang keluar dan masuk masyarakat bahkan sampai ke bagian paling Barat di Pandeglang.Yang berikut masa depannya cemerlang. Coba tengok potensi apa yang bisa dibangun dari Tanah Abang. Saya bayangkan sebuah mall besar dengan berbagai produk yang bisa disuguhkan kepada setiap pengunjung. Berapa lalu lintas manusia setiap hari, seratus ribu, dua ratus atau bahkan lebih dari tiga ratus ribu? Ini potensi luar biasa.Belum lagi kalau dipasang iklan yang akan menjadikan tempat ini menguntungkan. Think, again.Jadi jika tidak dibenahi bagian lalu lintas masuk dan keluar Tanah Abang, maka sangat prihatin sekali melihat ketidakmampuan otoritas mengelola sesuatu yang sebenarnya mudah dan bisa direncanakan. Contoh, jika seseorang dari Bundaran HI atau Blok M mau menggunakan KRL dari Tanah Abang, adakah akses transportasi yang langsung berhenti di depan stasiun? Saya meragukannya.Belum kalau malam hari betapa semrawut dan tidak tertibnyak truk yang parkir seenaknya di badan jalan. Belum lagi kendaraan umum yang berhenti di tengah jalan. Maka lengkaplah sebuah kawasan antah berantah di luar stasiun yang megah Tanah Abang. Seolah-olah jika malam telah tiba, akses ke Tanah Abang bagaikan melintasi zona pertempuran penuh kemacetan. Zona yang hanya bisa dilalui mereka yang tabah.Tengok setiap hari di jalan-jalan mendekati kawasan stasiun, seperti tidak wibawanya. Jangan heran jika kaum profesional atau pengusaha enggan menggunakan KRL karena memang aksesnya tidak nyaman untuk tidak dikatakan sangat ketinggalan dengan mal-mal megah di Jakarta.Inilah saatnya memikirkan ulang stasiun Tanah Abang, akses keluar dan masuknya sehingga bisa berkembang menjadi pusat bisnis yang bermartabat.

Reblog this post [with Zemanta]