Film yang diangkat dari buku best seller ini merupakan sebuah perpaduan antara kisah kisah kasih seorang mahasiswa Al Azhar di pengembaraan di Mesir tepatnya di Cairo dengan tiga dara. Sang mahasiwa cerdas dan shaleh, Fahri bin Abdillah berjuang untuk mendapatkan ilmu di negeri Mesir. Kebaikannya, ketekunannya dan kesalehannya dalam mendalami Al Quran dan Islam membuahkan kepribadian yang kuat.Bahkan dalam ihwal cinta pun. Fahri memilih jalan yang lurus sesuai dengan panduan Islam. Dia bukan seorang yang sembarangan dalam menentukan pilihan. Dalam kalbunya menginginkan bidadari di dunia ini yang menyelamatkan dirinya di akhirat.Maria Girgis alias Maria adalah gadis belia yang mengagumi Fahri karena satu flat dengannya. Tidak segan mengirimkan minuman dingin rasa buah untuk menyatakan rasa kagumnya sekaligus rasa cinta. Maria ini juga yang diujung cerita dinikahi pada saat terakhir sebagai istri kedua namun meninggal dunia.Maria adalah seorang Kristen yang mengagumi Al Quran bahkan hapal beberapa ayat Al Quran. Dia pula yang menyelamatkan Fahri dari jurang penjara karena fitnah. Maria ada personifikasi “bidadari” yang bukan masuk dalam kategori dan impian Fahri namun Maria jatuh hati setengah mati kepada Fahri.Nurul, sang aktivis di Cairo juga menyimpan hati kepada Fahri. Namun karena sudah dijodohkan di Indonesia maka kisah kasihnya tidak berlanjut. Fahri menganggap Nurul terlalu tinggi untuk dirinya.Tokoh protagonis muncul dari diri Noura yang cintanya tidak dibalas oleh Fahri. Noura inilah yang mengaku diperkosa oleh Fahri kemudian setelah menikah dengan Aisha malah dipenjarakan menjelang bulan madu di apartemen mewah. Setelah melalui penjara Mesir yang ganas, Fahri dibebaskan dari dakwaan yang mengatakan memperkosa Noura hingga hamil di subuh hari. Ternyata kehamilannya disebabkan ayah tirinya yang kejam.Aisha sudah jatuh hati ketika pertama kali ditolong Fahri di kereta api di Cairo saat mau mengaji. Dia menolong dia dari kejahilan orang setempat. Wanita berjilbab dan bercadar keturunan Turki ini ternyata orang super kaya karena ibunya yang gigih dan intelek.Saya kira kisah cinta dari buku Ayat Ayat Cinta ini penuh dengan kalimat-kalimat menggurui dari khasanah Keislaman. Namun cara menempatkan kalimat-kalimat dan ayat-ayat serta hadis ini oleh penulisnya Habiburrahman El Shirazy menjadikan novel ini menggetarkan untuk dibaca.Sebuah kisah cinta yang indah, penuh dengan gejolak dan ketegangan. Kang Abik – panggilan akrab Habiburrahman- meramu cerita ini dengan setting Cairo. Karena dia mahasiswa Al Azhar sendiri, maka setting panasnya apartemen di Cairo bisa digambarkan.Namun novel pembangunan jiwa yang disebut Kang Abik ini tidak bisa semuanya diterjemahkan ke layar lebar. Saya sendiri belum menontonnya namun Ayat Ayat Cinta ini memang fenomenal. Ketika wawancara dengan Kang Abik untuk rubrik Kabar Buku BBC dan penerbitnya, setidaknya 140 ribu eksemplar telah diterbitkan.Picture taken from Ayat-Ayat Cinta The Movie