Belakangan ini Jakarta kerapkali dilanda bajir besar sampai ketinggian tiga meter. Boleh jadi ini karena memang musim hujan sedang pada puncaknya. Boleh juga karena hujan kiriman dari Bogor. Bisa jadi ada hubungan dengan perubahan iklim dan tata kota yang semakin padat. Namun juga yang kedengaran got di beberapa ruas jalan mampet tidak bisa menyalurkan air sebagaimana mestinya.Saya bisa membayangkan bagaimana banjir ini membuat semua orang kesal. Para karyawan harus bekerja keras untuk sampai kantor. Selain harus berbasah ria juga dimana-mana macet karena jalan-jalan tergenang. Buat mereka yang bisa memutuskan tidak masuk kantor mungkin beruntung namun mereka yang harus hadir karena ada janji ? Sungguh sangat mengesalkan bukan?Kalau sudah banjir begini tidak pada tempatnya saling menyalahkan. Ke depan memang harus ada perhatian dari masyarakat untuk menekan pemerintah memperhatikan ruas jalan dan saluran got supaya ketika air bah datang tidak semakin parah. Perhatian dan tekanan masyarakat ini penting untuk membuat kota Jakarta semakin nyaman ditempati.Kalau setiap tahun ribuan orang datang mencari kerja, praktis akan terjadi penumpukan. Jika setiap orang hanya memikirkan diri sendiri, maka yang terjadi adalah kehancuran prasaran. Jalan, jembatan, trotoar, saluran komunikasi serta fasilitas umum tidak bisa dipikirkan hanya oleh segelintir orang. Semua orang harus peduli. Setidaknya ada orang yang mengajak untuk melibatkan semua orang menjaga lingkungan.Kalau tidak, Jakarta tidak akan menjadi sebuah kota yang ramah. Di kota-kota besar di dunia seperti London masih ada kepedulian terhadap kebersihan. Masih ada perhatian masyarakat terhadap lingkungan. Setidaknya Jakarta bisa mendorong ke arah itu perlahan-lahan.Foto: Kompas online