• Home
  • About
  • International Relations
    • Journal Articles
    • Books
  • Journalism
    • Karya Jurnalistik
  • Commentary
  • Lecture
    • Politik Luar Negeri Indonesia
    • Pengantar Hubungan Internasional
    • Bahasa Inggris Diplomasi
  • Academic Profile

Jurnal Asep Setiawan

Jurnal Asep Setiawan

Category Archives: Persiapan

Karakteristik Berita

03 Wednesday Jan 2007

Posted by Setiawan in Archive, Persiapan

≈ 8 Comments

Pendahuluan

Dunia jurnalistik mendapatkan momentum baru pada era reformasi di Indonesia saat ini. Ketika Orde Baru berkuasa, banyak fakta disembunyikan sehingga pers yang berperan sebagai penyambung lidah masyarakat tidak mendapatkan informasi yang akurat, benar dan lengkap. Kehidupan pers banyak dipengaruhi oleh kekuasaan pemerintah sehingga berkali-kali terjadi pembredelan koran atau majalah.

Pada saat era reformasi bergulir, peranan pers menjadi penting. Dunia jurnalistik hidup kembali. Demikian pula praktisi jurnalistik baik wartawan maupun unsur pendukungnya menghirup udara segar. Isyarat hidupnya kembali dunia kuli tinta (sekarang disebut kuli disket) ini terlihat dari banyaknya penerbitan yang muncul.

Majalah, tabloid dan surat kabar baik harian maupun mingguan tumbuh bagaikan jamur. Pada umumnya di bidang penerbitan surat kabar misalnya, terdapat empat bagian penting yakni bagian editorial, sirkulasi, periklanan dan percetakan. Kebutuhan akan barang dan jasa pendukung kehidupan jurnalistik ini menyebabkan bidang ini beralih menjadi sebuah industri. Hal itu disebabkan bidang persuratkabaran, televisi maupun radio membutuhkan berbagai peralatan yang mahal harganya dan juga kertas maupun mesin percetakan yang saat ini sudah sampai pada teknologi cetak jarak jauh.

Tulisan singkat ini akan menyinggung salah satu bagian penting dari dunia pers yakni seksi editorial yang tugasnya memproduksi dan menghasilan berita, features, analisa dan opini. Bagian pertama ini akan membahas karakteristik umum sebuah berita.

Definisi News

News (berita) mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa yang para penyiar beberkan.

Menurut Brian S Brook dkk (1985), berita terdiri dari unsur fakta. Namun tidak setiap fakta adalah berita. Berita biasanya menyangkut manusia tetapi tidak setiap orang bernilai berita. Berita, demikian Brian S Brook, adalah tentang apa yang terjadi di dunia namun hanya serpihan kecil fakta yang dilaporkan.

Kriteria Tradisional News

Berbagai pendapat dilontarkan untuk mengidentifikasi apa yang disebut berita. Sedikitnya ada tujuh poin kriteria yang disebut berita:

1. Audience.

Seperti halnya kepingan salju, tidak ada dua pendengar/pembaca yang benar-benar sama. Oleh karena itu sebuah berita mungkin lebih berarti bagi seseorang daripada yang lainnya. Oleh karena itu perlu dipikirkan ketika menulis siapa yang akan membaca atau mendengar apa yang kita tulis. Di sini seyogyanya penulis mempertimbangkan aspek kultural, sosial dan ekonomi sebuah masyarakat pembaca.

2. Impact

Seberapa banyak orang yang terpengaruh berita dan seberapa serius mereka terpengaruh akan menentukan pentingnya berita. Oleh sebab itulah akibat dari berita itulah yang mungkin bermanfaat.

3. Proximity

Biasanya sesuatu kejadian bisa menjadi berita lebih besar jika terjadi di seputar Anda daripada peristiwa yang jaraknya lebih dari 1000 km dari Anda sendiri.

4. Timeliness

Berita hari ini akan basi pada esok hari.Namun karena cepatnya pelaporan berita maka surat kabar dan majalah lebih mengkonsentrasikan mengenai berita bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi dan kurang memberi tempat kepada apa yang telah terjadi.

5. Prominence

Nama tidak selalu mebuat berita. Pertunjukkan rodeo dan lomba memotong batang kayu mungkin kurang menarik perhatian orang. Namun jika Ronald Reagan melakukannya maka itu menjadi berita. Ia masih berusia 70 tahun dan menjadi presiden AS.

6. Unusualness

Hal tidak biasa membuat berita. Pada abad ke-19 ada ungkapan “anjing menggigit manusia bukan berita tetapi manusia menggigit anjing, itulah berita. Saat ini resep lama tersebut masih bertuah.

7. Conflict

Sebagian besar wartawan menghabiskan banyak waktu untuk meliput konflik apakah itu perang, pertarungan politisi, kejahatan atau olahraga. Konflik membuat berita menjadi menarik dan keingintahuan orang akan akhir cerita mendorong orang membaca atau mendengar berita.

Penutup

Dari paparan singkat tentang karakteristik yang membuat news itu maka nilai sebuah berita yang layak dibaca atau diketahui pembaca atau pendengar tergantung dari faktor-faktor tersebut. Untuk menentukan mana berita yang akan menjadi berita utama atau berita biasa tergantung pertimbangan aspek tersebut. (Asep Setiawan)

Daftar Pustaka

Brooks, S. Brian et.al, News Reporting and Writing. New York. St Martin’s Press, 1985.

Hester, Albert L dan Wai Jan J To, Pedoman untuk Wartawan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997

Graber, Doris A, Processing the News: How People Tame the Information Tide. New York: Longman, 1988.

Djurnalistik dalam Praktek: Bagian I, Berita. Jakarta: Jajasan Kantor Berita Nasional Antara, 1959.

Metzler, Ken, Newsgathering. Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1986.

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...

Persiapan jurnalistik tahun 2007

22 Friday Dec 2006

Posted by Setiawan in Persiapan

≈ 8 Comments

Apa saja yang perlu dipersiapkan bagi seorang jurnalis di tahun 2007 ?  Adalah waktu yang tepat pekan ini untuk mengkalkulasikan apa saja yang pernah dicapai dan apa yang belum serta bagaimana meningkatkan kinerja profesionalnya.

Sebagian dari kalangan jurnalis mungkin sudah bekerja satu atau dua tahun sebagian lain mungkin lebih dari 5 tahun dan ada pula lebih dari 10 tahun. Untuk meningkatkan kemampuan secara terus menerus perlu ada persiapan khususnya di akhir tahun ini.

Beberapa tips mungkin bermanfaat bagi mereka yang sudah berkecimpung dalam peliputan, editorial atau memimpin tim kerja di media cetak atau elektronik.

1. Langkah yang baik untuk mencapai pengembangan diri adalah menuliskan minimal 10 hal yang Anda ingin capai dalam karir di bidang jurnalistik. Bagi seorang reporter mungkin ingin mengembangkan diri menjadi wakil editor atau langsung menjadi editor. Bagi editor mungkin berminat naik kedalam peran sebagai wakil redaktur pelaksana atau redaktur pelaksana. Prinsipnya apapun posisi kita seharusnya berkembang terus sesuai dengan kemajuan waktu. Pilih sepuluh hal yang kita akan capai misalnya: menyempurnakan teknik penulisan laporan, mendalami peliputan di lapangan, menggarap pelaporan investigatif, mengembangkan penulisan feature, memulai menulis mengenai analisis berita dsb.

2. Buatlah dari sepuluh hal sasaran itu menjadi program 12 bulan. Rincilah kedalam langkah-langkah setiap bulan, catat dalam rencana tahunan Anda dan kemudian dirinci lebih detil kedalam program mingguan. Jangan sungkan untuk menuliskannya supaya bisa dimodifikasi setiap waktu.

3. Di bidang pengembangan kemampuan, targetkan juga peningkatan kursus atau sekolah. Jika memiliki ijin, ikuti kursus spesialis di bidang bahasa, manajemen media atau teknik-teknik penulisan dan peliputan di lapangan dari wartwan senior. Dalam istilah manajer, jika seorang profesional tidak mendapatkan ilmu baru dalam 6 bulan berarti sudah mundur 6 bulan. Kursus bisa tertulis atau diambil di waktu libur. Yang jelas khususnya waktu untuk menambah spesialisasi, jangan biarkan waktu berlalu hanya di bidang tertent, misalnya liputan di DPR saja atau di Istana saja sampai bertahun-tahun.

4.  Perluas jaringan Anda. Sudah menjadi semacam kebiasaan di sebagian kalangan profesional, networking adalah pilar kemajuan dalam karir.Carilah teman di dunia yang sama yakni di televisi, radio, surat kabar atau majalah baik dalam maupun luar negeri. Kalau ada wartawan asing datang ke Indonesia, waktunya untuk membuat perkenalan dan belajar dari langkah-langkah mereka.  Berbagai kantor berita asing ada di Jakarta.  Dengan sendirinya, kemampuan berbahasan harus senantiasa diasah.

Saya kira banyak hal yang bisa dikembangkan untuk tahun 2007. Banyak peluang di depan mata kita, dan segera raihlah. Jangan takut gagal. Gagal adalah sukses tertunda.

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...

Tips mempersiapkan lamaran ke media

10 Sunday Dec 2006

Posted by Setiawan in Peluang Kerja, Persiapan

≈ 3 Comments

Sebenarnya, situs ini diarahkan bagi mereka yang sudah masuk ke media massa untuk lebih mengasah kualifikasi di bidang jurnalistik. Beberapa pengalaman saya meliput di dalam dan luar negeri juga sudah sebagian dimasukkan. Namun selain sharing pengalaman juga membuka peluang bagi mereka yang sangat tertarik untuk meniti karir di dunia jurnalistik.

Asal tahu saja bahwa karir di jurnalistik, sama seperti karir di bidang lain mengandung risiko dan peluang. Risiko yang harus di tanggung tidak hanya keluar tapi juga kedalam.  Keluar artinya kepada nara sumber dan sumber berita dimana kadang-kadang harus menghadapi risko berbahaya mulai dari kecaman, ancaman, penganiayaan sampai kepada sesuatu yang mengancam nyawa. Jika terkait karena sikap tidak senang dan cercaan mungkin hanya sebentar saja tetapi kalau sampai ancaman nyawa, urusannya bisa berkaitan dengan polisi.

Dari dalam maksudnya, ada kasus-kasus dimana seorang personil di dalam redaksi bentrok dengan atasan dan rekan sekerja. Perbedaan pendapat ini bisa berujung kepada pertikaian apabila masing-masing ngotot. Seorang jurnalist profesional mestinya melihat konteks masalahnya. Kecuai jurnalist ini menjadi aktivis dunia wartawan yang memperjuangkan kebenara di dunia karyawan, menuntut pembagian saham dan mengkritik kebijakan perusahaan, maka ini bagian dari tantangan ke dalam dan mungkin perlu pembahasan khusus mengenai jurnalist yang aktivis dan jurnalist yang mengejar kualitas dalam pembertiaan. Keduanya hadir dalam dunia jurnalistik dan bisa juga kedua nya memiliki posisi sama pentingnya.

Nah bagi rekan-rekan yang masuk dunia jurnalistik, tidaklah mudah. Setelah berada di dalam juga tidak mudah menyesuaikan dan menitit jenjang karir. Namun kita akan membahas beberap tips penting saat mempersiapkan diri memasuki sebuah perusahaan media.

1. Sempurnakan CV Anda. Sebuah daftar riwayat hidup adalah jendela bagi orang luar untuk menengok siapa diri Anda. CV adalah sebuah ayunan tangan untuk berjabat tangan dengan orang lain. Ayunan tangan yang hangat serta jabat tangan erat menandakan keinginan bersahabat. Oleh karena itu tampilkan sebuah CV yang menjadikan Anda hangat dimata orang lain. Anda menjadi orang yang berharga untuk dijadikan mitra profesional untuk membangun keberhasilan media yang menjadi tujuan Anda. CV adalah wujud persofinikasi pribadi dan warna dari sosok profesionalitas Anda. CV yang penuh dengan coretan dan koreksi, salah ketik nama dan alamat serta rincian yang penuh dengan koreksian menandakan Anda tidak menghormati mereka yang membaca CV Anda. Dengan kata lain, Anda tidak tampil dengan pakaian yang santun.

2. CV yang lengkap akan memberikan rasa senang dan keingintahunan dari lembaga media. Oleh karena itu, siapkan sosok dalam CV itu untuk tampil seperti yang diminat dalam daftar riwayat hidup Anda. Perhatian rincian dan pengalaman Anda, jika ditanya maka Anda dengan mudah bisa menjawab. Tulisan Anda misalnya kalau dilampirkan, jelaskan konteksnya dan bagaimana Anda bisa mencapai kesimpulan seperti itu.

3. Siapkan psikotest. Setiap perusahaan yang menerima karyawan akan menyediakan tes psikotes. Pengalaman saya, banyak soal-soal psikotes dijual umum. Bisa dicoba supaya Anda tidak kaget. Biasanya ada tes kepribadian, tes IQ dan tes kemampuan. Bentuknya sekarang lebih beraneka ragam dan canggih. Namun setahu saya ada standar dalam tes itu. Misalnya jika Anda disuruh menggambar manusia, buatlah gambar manusia itu sedang bergerak aktif seperti sedang berlari, sedang berjalan. Jangan buat manusia yang berdiri termangu. Atau jika membuat pohon, buatlah pohon yang ada buahnya, tinggi besar dan penuh dengan daun lebat. Contohnya pohon mangga, pohon rambutan. Sebaiknya tidak menggambar pohon cabe rawit, karena katanya pohon yang rimbun dan penuh buah tandanya Anda memang kreatif. Itu kata psikolog.

4. Siapkan juga kalau Anda tiba-tiba dipanggil wawancara. Ada dua macam wawancara, yaitu wawancara dengan psikolog untuk mengetahui potensi Anda dan wawancara dengan pemilik dan staf redaksi untuk mengetahui pengalaman dan visi Anda. Intinya Anda seharusnya menyatakan sikap seperti ini: Anda layak diberi kesempatan bergabung karena pengalaman dan potensi Anda di dunia media. Atau kalau Anda belum pengalaman, antusiasme, semangat berjuang, fleksibilitas bergaul, keteguhan Anda, fisik yang prima dan latar belakang pendidikan bisa membuat Anda berharga untuk direkrut. Banyak buku menjelaskan teknik wawancara. Satu hal yang pasti, aktiflah dalam wawancara dan buatlah orang yang mewawancarai menjadi enak dalam obrolannya.

Ada banyak tips lebih rinci, namun bagi yang akan mempersiapkan diri masuk media, beberapa poin itu cukup penting.

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • Click to print (Opens in new window) Print
Like Loading...
← Older posts
Newer posts →

Recent Posts

  • Bencana Alam di Sumatera: Pemicu dan Solusi Berkelanjutan
  • Statecraft 3.0: AI dan Masa Depan Diplomasi
  • Perang Dagang Amerika-China 2025: Analisis Implikasi terhadap Ekonomi Asia Tenggara
  • Strategi Palestina Pasca Pengakuan Internasional
  • Perjuangan Palestina: Dari Pengakuan ke Kedaulatan Efektif

Archives

Categories

My Tweets

Pages

  • About
  • Academic Profile
  • Bahasa Inggris Diplomasi
  • Karya Jurnalistik
  • My Books
  • Pengantar Hubungan Internasional
  • Politik Luar Negeri Indonesia

Create a website or blog at WordPress.com

  • Subscribe Subscribed
    • Jurnal Asep Setiawan
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • Jurnal Asep Setiawan
    • Subscribe Subscribed
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
%d