- Image via Wikipedia
Indonesia telah kehilangan mantan Presiden Abdurrahman Wahid dalam usia 79 tahun. Setiap orang mungkin memiliki pengalaman berinteraksi dengan Gus Dur. Saya setidaknya satu kali pernah wawancara melalui telepon dari London untuk BBC Indonsia. Topiknya soal keinginan Gus Dur membentuk Nahdhatul Utama tandingan ! Wah ini berita besar.Dengan senang hati Gus Dur menjawab beberapa pertanyaan misalnya mengapa membentuk NU Tandingan, Apakah akan membingungkan ummat? Kapan dimulai dibentuknya? Kejadiannya kalau tidak salah pekan pertama Desember 2004.Wawancara mantan Presiden Gus Dur memang luar biasa rileksnya. Gusr Dur menjawab berbagai pertanyaan dengan suara enteng dan keteguhan. Gus Dur terdengar teguh akan membentuk NU tandingan setelah Hasyim Muzadi terpilih sebagai Ketua PB NU.Inti sari dari jawaban Gus Dur adalah bahwa dia akan membentuk NU kultural sebagai tandingan NU Struktural. Sebuah langkah yang dia jelaskan bahwa NU Kultural merupakan jiwa sejati dari NU. NU struktural berorientasi kepada kekuasaan dan kekakuan organisasi.Gus Dur berpendapat bahwa NU yang ada telah kehilangan jati dirinya karena mengandarkan struktural padahal yang kultural itulah yang mejadi fundasi NU.Ditanya apakah ummat Nahdiyin akan bingung? Gus Dur menjawab bahwa ummat tidak akan bingung. Yang bingung adalah orang yang tidak tahu NU.Perbincangan dengan Gus Dur yang singkat ini memberikan kesan mendalam mengenai pribadi Gus Dur yang sangat teguh apabila mengambil keputusan, yang wawasannya luas melampui mungkin jaman ketika di hidup, ketika NU memilih pengurusnya. Dengan istilahnya yang terkenal “Kok Begitu Saja Repot” Gus Dur seperti memberi terapi relaksasi dari beban berat menangani urusakn kemasyarakatan. Istilah ini juga mungkin muncul dari kedalaman Gus Dur melihat jamannya.Selamat jalan Gus Dur……