Nikmat yang kita rasakan sejak lahir sampai sekarang sungguh tidak terkirakan banyaknya.
- Image via Wikipedia
Coba renungkan, hari ini saja banyak sekali yang kita rasakan. Mungkin kita bisa menghirup udara segar tanpa hambatan. Sungguh sebuah nikmat yang tidak terlihat tapi dirasakan manfaatnya. Tanpa udara, tanpa Oksigen semua mahluk hidup secara teoritis akan punah. Oksigen kita hirup tanpa harus membayar. Oksigen kita serap tanpa dipajak. Oksigen dijadikan energi ketika kita bergerak mulai bangun tidur, bekerja sampai kemudian pulang lagi ke rumah.Oksigen inilah yang membuat nafas kita tidak tertahan. Kalau ingin mencoba manfaat oksigen yang vital dalam kehidupan ini cobalah menutup lubang hidup dengan satu tangan kemudian bertahan lebih dari satu menit. Niscara tidak akan lama kemudian terasa berat, tersengal dan mungkin mata kita berkunang-kunang. Paru-paru terasa mau meledak karena sumber oksigen yang dihirup melalui hidup ditutup. Lubang hidup yang nyaris tidak pernah kita perhatikan ternyata menjadi life saver.Sudahkah kita perhatikan hidung kita tempat dimana seluruh oksigen masuk kedalam paru-par. Dari paru-paru inilah kemudian oksigen menjadi energi ketika ditiupkan ke seluruh tubuh, dipompakan tiap hari. Bahkan oksigen inilah yang menjadi elemen penting dalam darah merah yang disalurkan setiap hari oleh jantung kita yang memompa dengan tanpa lelah bertahun tahun berpuluh tahun bahkan mungkin lebih dari setengah abad dari perjalanan hidup kita.Seandainya saluran untuk masuk ke paru-paru ini terganggu oleh radang atau flu maka terasa sekali hidung tidak berfungsi sempurna. Jika tidak berjalan sempurna maka terasa sekali beban dalam kehidupan kita semakin berat.Itulah mengapa ada peringatan bagi kita betapa mensyukuri nikmat setiap hari merupakan ekspresi yang menunjukkan kehormatan diri kita, memperlihatkan betapa berharganya semua kehidupan ini. Detik demi detik yang kita jalani, menit demi menit yang kita lalui , semuanya sangat berharga untuk disyukuri.QS. An Nahl:18. Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.Sudah saatnya kita menatap kehidupan setiap hari dengan lebih optimis karena ternyata betapa banyak sumber nikmat yang tidak pernah kita perhatikan. Manakala hilang nikmat itu teras a