Pagi tadi saya lewat ke belakang gedung Bush House BBC. Ada sebuah kalimat kalau tidak salah “reporting history since 1932.”Jadi teringat bahwa selama aktif dalam radio di London, di itu, ikut andil dalam melaporkan sejarah.  History in making. Begitu salah satu jargon CNN. Televisi ini memberitakan pemirsanya di seluruh pelosok bumi ketika sejarah itu berlangsung.Saya kira mungkin tidak berlebihan jika dikatakan, kalangan jurnalis, reporter, broadcaster, online news writer tidak lain berperan dan berkiprah melaporkan sejarah. Baik itu peristiwa sejarah yang skalanya kecil, lokal dan temporer atau event sejarah berskala nasional, berdampak global.Semuanya sama melaporkan sejarah.Wawancara yang sudah lama saya lakukan, terakhir dengan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi mengenai penangkapan seorang anggota DPR ketika menerima uang, bisa dikatakan juga penggalan sejarah, setidaknya bagi lembaga anti korupsi ini.Wawancara dengan Amien Rais saat peringatan 10 tahun reformasi Indonesia, mungkin menjadi momentum sejarah.Wawancara dengan mantan Presiden BJ Habibie, mantan Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden Yusuf Kala, kalau direnungkan juga sebuah pelaporan sejarah melalui audio dan bahkan diabadikan dalam berita online.Merekam cerita dari aktor sejarah, sekalipun masyarakat kecil, merupakan sebuah proses yang bisa dianggap besar. Besar dalam arti bahwa mosaik peristiwa itu dilaporkan untuk diingat dan dijadikan dokumen sejarah.Melaporkan sejarah, itulah kira-kira salah satu tugas broadcaster, jurnalis dan bahkan bagi rekan-rekan penulis blog juga sama.Menulis satu dua kalimat tentang peristiwa dan mengomentarinya tidak lain adalah berbicara mengenai fakta-fakta sejarah secara subyektif. Mungkin suatu saat akan memperkaya penulisan sejarah karena opini dan sudut pandang seseorang berguna untuk menafsirkan sebuah peristiwa sejarah yang komprehensif yang terekam dalam internet.