Tepat ketika 1 Mei 2000 terjadi demonstrasi buruh yang diwarnai kekerasan saya menginjakkan kaki lagi di London setelah tahun 1993 dan 1997 melangkahkan kaki melalui Big Ben. Aksi Hari Buruh yang membuat London guncang adalah pengrusakan restoran terkenal tidak jauh dari 10 Downing Street. Hari Buruh 2008 yang juga liburan nasional saya lagi off day alias tidak bekerjas.Tadinya di London untuk menjadi produser BBC hanya tiga tahun. Perubahan manajemen dan masa kerja menyebabkan rencana tiga tahun batal, digantikan dengan kontrak baru. Begitulah perjalanan seorang jurnalis mengelana dari Tasikmalaya, Jakarta kemudian ke London.Saya ingin bercerita lebih banyak mengenai perjalanan sampai ke negeri Mr Bean sampai berkeliling di beberapa kota serta bagaimana kebiasaan orang Inggris hidup dan mengapa mereka juga bisa bertahan sebagai negara maju, inilah yang mungkin bisa di-share.Inggris sebenarnya bukan negara paling maju namun sumber kreativitas Amerika Serikat justru banyak belajar dari Inggris ini. Bahka negeri ini pernah ditulis surat kabar Amerika menjadi sebuah negeri kreatif nomor satu di dunia. Banyak temuan baru lahir di Inggris meski mungkin tidak terkenal. Itu versi sebuah surat kabar, Wallahu’alam. Mungkin Anda punya versi lain.Semula memang datang ke London ingin mengenang, nostalgia ketika bersama istri dan dua anak tinggal di Birmingham menyelesaikan program master di bidang Hubungan Internasional. Setelah satu satu ternyata menjadi kerasan di negeri orang. Ketika pulang itulah keinginan memperpanjang masih terbayang meski sebagai student tidak boleh melebihi visa tinggal satu tahun.Takdir menentukan lain, setelah berkarir di harian Kompas, saya melangkahkan kaki ke dunia jurnalistik radio bergabung dengan BBC mulai 1 Mei 2000, tepatnya 30 April karena keberangkatan dari Jakarta.Apa yang dirasakan selama ini tinggal di negeri orang dan apa kontribusinya ? Inilah yang memicu saya menuliskan jurnal ini, karena pertanyaan salah satu pengunjung “icha” kalau tidak salah, berkelana dan mengembara di negeri orang itu tak ada kontribusinya bagi kemajuan Indonesia.Argumentasi itu bisa benar. Namun kita lihat dongeng selanjutnya mengenai langkah menuju London sampai sekarang. Semoga bisa memicu semangat dan cita-cita seperti tokoh Ikal dalam Laskar Pelangi yang ingin mengunjungi Edensor di Inggris utara. (Saya sendiri baru mendengar ada kota namanya seperti itu, mungkin nanti mau lihat-lihat juga napak tilas karya Andrea Hirata dalam Laskar Pelangi). (bersambung)