Contoh rencana liputan meski tidak sempat digunakan.
TERAPI TRAUMA KORBANBOM DAN GEMPA BUMI DI
INDONESIA
Oleh
Asep Setiawan
PENDAHULUAN
Sekitar 200 orang menjadi korban ledakan bom di
Bali. Lebih dari 10 orang juga korban meninggal akibat ledakan bom di Marriot dan di depan Kedubes
Australia. Sebagian dari anggota keluarga yang menjadi korban atau mereka yang terluka mengalami trauma terhadap tindakan itu. Demikian pula akibat bencana alam di Aceh, Nias dan beberapa kawasan lainnya mengalami trauma yang sulit dihilangkan. Akibatnya sebagian dari mereka tidak mampu melakukan tugasnya atau kalau hal itu dialami anak-anak mengalami kesulitan dalam pendidikan. Liputan ini akan memantau bagaimana korban ledakan bom dan bencana alam menyembuhkan dirinya dan apa yang mereka rasakan sehingga trauma sulit dihilangkan
BAGIAN 1
TERAPI TRAUMA KARENA BENCANA
Sebagian dari mereka yang selamat dari bencana ledakan bom atau bencana alam seperti gempa bumi dilaporkan mengalami gangguan kejiwaan. Trauma yang dialami ketika menghadapi bencana itu masih terus dirasakan. Bagian ini akan membahas bagaimana terapi trauma yang dilakukan sejumlah lembaga dan LSM untuk mengobati pasiennya. Lalu apakah juga terapi itu bisa menghasilkan pemulihan dalam diri penderita khususnya anak-anak. Di Indonesia sudah ada Trauma Center yang dilengkapi berbagai terapi, seperti art therapy (melukis, menggambar, mencipta puisi), body work (acupressure, para, yoga) , meditasi, imagery (pembayangan, segusti diri), cognitive therapy, olah raga, group support, dan expressive therapy (menulis, menyanyi, menari, permainan).
BAGIAN 2
TERAPI TRAUMA KORBAN BOM DI
BALI
Ledakan bom di depan Sari Club di Kuta membawa dampak psikologis terhadap korban yang selamat atau keluarga korban yang meninggal. Disamping itu, mereka yang tinggal berdekatan dengan tempat ledakan juga kemungkinan merasakan kekhawatiran sampai sekarang. Bagian ini akan meninjau ke lapangan terapi terhadap trauma ledakan bom dan pengalaman mereka yang mampu mengatasi trauma itu sehingga bisa kembali bekerja atau sekolah normal. Apakah juga hukuman yang setimpa terhadap pelaku pemboman bisa menyembuhkan trauma itu.
BAGIAN 3
TERAPI TRAUMA KORBAN BOM DI
JAKARTA
Ledakan di depan hotel Marriot dan Kedubes Australia meninggalkan pengalaman yang dalam terhadap mereka yang berada di
sana atau yang bekerja di sekitar tempat itu. Bagian ini akan melihat dari dekat korban luka yang masih merasakan trauma akibat ledakan bom dan bagaimana mereka menghadapinya. Luka bakar yang dialami korban mungkin akan memberikan dampak panjang dalam kehidupan mereka dan bagaiman reaksi mereka terhadap pelaku yang dihukum dan yang masih buron.
BAGIAN 4
TERAPI TRAUMA BENCANA ALAM GEMPA BUMI
Bencana gempa Bumi di Nias akan memberikan dampak sangat besar terhadap kejiwaan masyarakat di sekitarnya. Di Gunung Sitoli, mereka yang kehilangan tempat tinggal jumlahnya bisa mencapai ribuan. Selain memulihkan kondisi fisik, faktor kejiwaan korban gempa bumi akan lama sembuhnya. Lalu apkah setelah bencana di Nias ini ada perhatian terhadap trauma kejiawaan ini.
BAGIAN 5
TERAPI AKIBAT TSUNAMI ACEH
Dewi Atmarina (9) kelas 4 SDN 03 Banda Aceh, karena sempat digulung air hingga dua kali, maka setiap melihat air hujan, terlebih hujan lebat, ia langsung menangis. Jika hujan bertambah lebat, tangisnya pun semakin hebat seperti histeris. Kalangan psikolog menganggap dari kasus Dewi itu perlu adanya pengobatan terhadap mereka yang pernah mengalami bencana luar biasa ini. Dalam bagian ini, korban yang selamat dan keluarga korban akan menjadi perhatian. Rumah sakit di
Medan yang menampung korban trauma tsunami ini akan menjadi perhatian.
BAGIAN 6
TRAUMA CENTRE DI
INDONESIA, APAKAH KEBUTUHAN MENDESAK
Pengobatan terhadap trauma akan memakan waktu lama dan sebagian dari korban ledakan bom atau bencana alam harus mengalami penyembuhan jangka panjang. Apakah di Indonesia ada sistem terapi trauma yang terkoordinasi atau hanya muncul kalau terjadi peristiwa besar. Bagian ini akan melihat lebih jauh apakah kelembagaan seperti trauma centre ini sudah menjadi kebutuhan mendesak.
TEMPAT LIPUTAN
BALI, JAKARTA, NIAS,
MEDAN
NARA SUMBER
1. Komnas HAM Anak-anak
2. Psikolog/Psikiater/Dokter (
Ketua Perhimpunan Dokter Ahli Jiwa Bali Prof Drdr Luh Ketut Suryani
3. LSM, Yayasan Kemanusiaan Ibu Pertiwi (Bali), Yayasan Pulih (Jakarta, Aceh), Pusat Pencegahan dan Trauma Psikologis (Jakarta), Kelompok Kerja Sosial melati
4. Departemen Kesehatan
5. Rumah sakit
LAMA LIPUTAN
Dua minggu ditambah mixing satu minggu.
saya perdana purba sekarang saya berada di nias saya tertarik menjadi korensponden TV didaerah nias ini karna banyak berita tentang daerah nias yang terlewatkan